Turunkan Oktan, Aman atau Membahayakan Mesin?

Pertanyaan seperti pada judul di atas cukup banyak disampaikan para pengendara ke AstraWorld. Diantaranya adalah Pak Budi Winarto, Hari Satriyono, Christian Tirtakusuma, Irwansyah, maupun Ibu Indah. Termasuk Rekareta Abadi yang bertanya perihal rencananya mengganti bbm ke jenis premium. "Apakah dampak yang akan timbul, selain tenaga berkurang," tanyanya melalui customerservice@astraworld.com.

Salah satu pemicunya tentu saja karena harga bahan bakar minyak (BBM) yang baru saja kembali pemerintah naikkan. Perbedaan antara harga Pertamax, Pertamax Plus (yang beroktan di atas 91) dan Premium (beroktan 88) memang cukup signifikan. Sehingga, beralih ke jenis bbm lain meskipun kadar oktannya lebih rendah cukup menggoda kita sebagai pengendara. Apalagi, Pertamina menjamin semua jenis bensin produksinya sudah tidak bertimbal.

Untuk pertanyaan yang dapat berimbas ke mesin ini, kita memang perlu sangat hati-hati. Sejauh tidak menimbulkan ngelitik knocking pergantian kadar oktan bbm tersebut boleh-boleh saja dilakukan. Tapi, jika ternyata ngelitik, kami sarankan untuk tidak melakukan penggantian tersebut.

Kadar oktan memang sangat berpengaruh pada kinerja mesin. Salah satu dampak apabila kadar oktan bbm tidak sesuai adalah gejala ngelitik, akhir pembakaran terjadi sebelum piston turun. Jika ngelitik dibiarkan, lama kelamaan dapat mengakibatkan kerusakan pada mesin. Karena ngelitik pada dasarnya terjadi benturan antara dinding silinder dan piston, sehingga kedua komponen ini mengalami kerusakan. Jika sudah sangat parah harus diatasi dengan overhaul.

Jadi kami ingatkan lagi, ngelitik atau tidak adalah indikator utama penggantian jenis bbm akan cukup aman atau membahayakan mesin.

Yang jelas, penurunan kadar oktan akan sangat berdampak ke performa mesin. Kemampuan akselerasi maupun menanjak akan berkurang sebab nilai oktan bbm yang dipakai tidak sebanding dengan kompresi mesin.(Source : ASTRAWORLD)

Turbocharger: Idle Sebelum Dimatikan Salah Satu Bentuk Perawatan

Turbocharger terbukti membuat performa mesin menjadi lebih dahsyat. Efek itu terjadi karena sistem ini memompa lebih banyak udara ke dalam mesin. Tak sekadar memompa udara, sistem turbocharger bertugas menyuplai udara bertekanan tinggi sehingga menjadi lebih homogen dan terbakar dengan sempurna di dalam ruang bakar. Efek-efek inilah yang memperbesar output tenaga yang dihasilkan mesin.

Tapi ingat, jika sehabis berkendara dengan kecepatan tinggi atau melibas medan menanjak, mengangkut beban berat misalnya, jangan langsung mematikan mesin mobil. Setelah parkir di tempat tujuan, biarkan mesin dalam posisi idle selama 1 sampai 2 menit. Setelah itu baru putar kunci kontak ke posisi OFF.

Begitulah salah satu bentuk perawatan mesin turbo. Dengan jeda sejenak sebelum mesin dimatikan, maka kita memberi kesempatan pada komponen-komponen dalam sistem turbocharger mengalami proses pendinginan. Mesin idle memungkinkan oli mesin melumasi logam-logam yang baru saja bekerja keras. Bukankah salah satu fungsi oli adalah menyerap panas?

Namun, jika turbocharger pada mesin mobil Anda sudah dilengkapi dengan timer, otomatis langkah di atas tidak signifikan lagi. Anda dipersilakan langsung mematikan mesin. Pendinginan tetap berlangsung karena meskipun kunci kontak telah kita putar ke posisi OFF, sebetulnya mesin tetap berputar sampai beberapa saat. Timer inilah yang menghentikan putaran ketika turbocharger telah cukup dingin.

Dampak sistem turbocharger yang tidak mengalami pendinginan cukup parah. Yang akan mengalami kerusakan adalah turbin wheel (jika sistemnya masih yang memanfaatkan panas gas buang), karena komponen inilah yang paling banyak menerima panas. Akibat kerusakan tersebut, turbocharger tidak dapat mendongkrak performa mesin.

Agar turbocharger tetap dapat menjalankan tugasnya, selain perlunya idle bagi yang tidak dilengkapi timer, 2 poin penting lain yang harus kita perhatikan adalah:

- Lakukan penggantian oli mesin secara teratur.
- Gunakan oli dengan kualitas yang baik sesuai dengan rekomendasi manufaktur.
(Source : AstraWorld)

Yuk Siapkan Buku Catatan Atur Pengeluaran

Mahalnya harga minyak dunia dan besarnya subsidi negara mengharuskan pemerintah kita merumuskan kebijakan yang paling tepat agar anggaran negara tidak jebol. Salah satu yang akan terkait dengan mobil dan pengendara adalah rencana penggunaan smart card

Usulan tersebut belum tentu terlaksana berhubung masih dalam proses penjajakan. Tapi yang jelas, konsumsi bahan bakar minyak (bbm) di Indonesia memang luar biasa besar. Sebagai pengendara, kita pun harus peduli terhadap konsumsi bbm mobil kita. Kita harus tahu apakah mobil kita tergolong irit atau tidak.

Paling tidak, kepedulian terhadap konsumsi bbm membantu kita mengontrol kondisi mobil. Jika terlalu boros, bukan mustahil setelan bahan bakar belum pas sehingga perbandingan campuran antara udara dan bahan bakar tidak tepat. Bisa juga karena kondisi ban yang kurang angin, atau mungkin karena cara mengemudi yang belum benar.

Selain untuk memantau performa mesin dan gaya berkendara, kontrol atas konsumsi bbm juga berguna bagi managemen keuangan kita. Karena itu, akan sangat baik jika kita memiliki semacam buku logbook yang selalu ada di dalam mobil. Pada buku ini kita catat kapan mengisi bensin, berapa liter, dan di mana. Dari poin-poin sederhana ini kita tidak hanya dapat menghitung berapa kilometer yang berhasil Anda tempuh untuk tiap satu liter bbm.

Data-data itu juga dapat kita gunakan untuk mengetahui sebesar apa pengeluaran kita untuk membeli bahan bakar, dan pengeluaran yang terkait dengan kendaraan kita. Agar lebih lengkap, poin-poin lain yang minimal juga harus kita perhatikan adalah berapa biaya yang kita keluarkan untuk bayar asuransi, ongkos parkir, bayar tol, tambah angin, bahkan pengeluaran untuk urusan salon mobil. Catatlah seluruhnya dan hitung tiap akhir bulan.

Biaya yang tidak boleh lupa untuk kita catat dan hitung adalah biaya-biaya yang kita keluarkan untuk merawat mobil. Nah, untuk masalah catatan perawatan kendaraan, AstraWorld memberi kemudahan melalui layanan Dari Ujung ke Ujung. Salah satu layanan itu adalah Service History on WebDengan SHOW, seluruh anggota AstraWorld yang telah melakukan registrasi di CLICK AstraWorld www.astraworld.com dapat mengakses dokumentasi lengkap perawatan mobil yang dilakukan di bengkel-bengkel jaringan Astra International. Kapan perbaikan dilakukan, apa saja jenis perbaikan, bengkel tempat melakukan perbaikan, bahkan nama advisor bengkel pun dapat diketahui.

Saat hendak menjual kembali mobil Anda melalui Used Car Corner, SHOW akan sangat berguna dalam meyakinkan calon pembeli. Anda dapat menunjukkan riwayat perawatan kendaraan Anda kepada calon pembeli jika Anda menghendaki. Seperti kita ketahui, salah satu poin penting bagi para pembeli mobil bekas adalah riwayat perawatan. Mobil yang memiliki catatan perawatan tentu lebih dipercaya calon pembeli.(Source : AstraWorld)

Berkendara Darurat dengan Fan Belt Sekarat

Satu dari sekian banyak masalah saat berkendara yang lumayan sering muncul adalah fan belt alternator putus tiba-tiba. Efeknya dapat sangat merepotkan. Karena terkait dengan kerja alternator (sistem pengisian listrik / accu) dampak putusnya komponen ini dapat mengakibatkan mogok. Karena itu, jika terdengar bunyi aneh di ruang mesin, atau lampu indikator accu menyala segera lakukan pemeriksaan.

Jika komponen yang terletak di ruang mesin ini sudah kedapatan putus, satu-satunya jalan adalah mengganti fan belt dengan yang baru. Mobil yang putus fan belt-nya tetap dapat dijalankan secara darurat, dengan catatan: lokasi yang ditempuh tidak terlalu jauh dan tetap berkendara sambil memantau temperatur mesin. Jika indikator temperatur mesin sudah melebihi standar, hentikan kendaraan sejenak, lanjutkan lagi jika mesin sudah mendingin. Selain mengontrol temperatur, mobil bisa tetap dijalankan dengan mematikan semua accesoris yang bisa menyedot energi listrik (AC, tape, lampu besar, dll).

Langkah-langkah tersebut perlu dilakukan mengingat fungsi vital fan belt alternator terhadap temperatur mesin maupun listrik. Secara teknis fungsinya adalah untuk meneruskan tenaga dari poros engkol ke dinamo amper, kipas pendingin dan pompa air. Dinamo amper harus digerakkan karena ia bertugas menghasilkan setrum (listrik). Energi yang dihasilkan ini akan digunakan untuk mengisi accu dan kelistrikan lainnya. Itu sebabnya, bila fan belt alternator putus, lama kelamaan sistem kelistrikan / accu mobil bisa tekor. Implikasinya adalah mobil mogok.

Sementara, kipas pendingin berguna untuk mempercepat aliran udara dari depan kendaraan yang akan melalui radiator (pendingin air). Sedangkan pompa air, berguna untuk mensirkulasikan air pendingin pada sistem pendingin. Hasil kerja kedua komponen ini akan membuat panas mesin selalu terkendali.

Di samping fan belt alternator, kendaraan umumnya terdiri dari beberapa fan belt. Diantaranya adalah fan belt untuk menggerakkan water pump (pompa air), kompresor AC dan pompa power steering. Pada mesin diesel malah ada fan belt untuk menggerakkan pompa vakum (untuk menghasilkan kevakuman). Pada beberapa tipe mobil, satu fan belt langsung menggerakkan ketiga komponen tadi.

Semua sama penting dan vital. Bila mengalami kerusakan dan tidak segera diatasi, bisa mengakibatkan kerusakan yang lebih parah. Untuk itu, kami sarankan beberapa tips untuk merawat fan belt supaya tidak putus tiba-tiba.

1. Lakukan pemeriksaan fan belt. Periksa fan belt dari kemungkinan aus, getas, dan kurang lentur. Biasanya setiap servis berkala (tune up) atau setiap 5.000 km, bengkel juga akan memeriksa komponen ini. Ganti fan belt apabila kondisinya sudah tidak baik (tipis, retak-retak dan tidak lentur).

2. Setel ketegangan fan belt apabila sudah kendor. Fan belt yang kendor bisa menyebabkan penerusan putaran tidak maksimal (terjadi slip). Bila slip, otomatis semua komponen yang digerakkan tidak akan bekerja maksimal.

3. Hindari pemakaian pelumas (grease) yang berlebihan. Biasanya, bila kerja fan belt terasa berisik, pengendara mengatasinya dengan mengolesi fan belt dengan grease. Tapi jangan terlalu banyak karena bisa mengakibatkan fan belt slip. Slip yang berlebihan akan menimbulkan panas. (Source : AstraWorld)

Jangan Paksa Melaju Jika Rem Sedikit Terganggu

Sistem rem memegang peranan yang sangat penting dalam membantu pengendara mengendalikan laju kendaraan. Karena itu, komponen-komponen pada sistem rem juga perlu kita rawat. Ada dua perawatan rutin untuk bagian ini. Pertama, periksa komponen rem baik kanvas, piringan, seal caliper maupun selang-selang minimal setiap kelipatan 10.000 km. Kedua, kuras minyak rem setiap kelipatan 20.000 km (1 tahun).

Pemeriksaan ini teramat penting, apalagi pada kendaraan yang sistem pengeremannya menggunakan cakram, bukan tromol. Bukan apa-apa, konstruksi rem cakram agak berbeda dibandingkan dengan tromol. Rem cakram didisain tanpa penutup sehingga jauh lebih mudah dihinggapi debu atau kotoran dari jalan. Kondisi ini memang disengaja agar cakram mudah mengalami proses pendinginan saat bekerja. Kelemahannya, yaitu tadi: disain yang terbuka ini memperbesar kemungkinan kotoran masuk sehingga memicu kemacetan pada roda-roda saat mobil dikendarai. Apabila kemacetan terjadi pada roda-roda depan, pengendara akan merasa setir tidak stabil alias cenderung “lari” ke kiri atau ke kanan.

Karena mirip sekali dengan gejala ban yang perlu di-spooring dan balancing, para pengendara seringkali terkecoh dan memaksa mobil terus melaju sambil berencana akan membawa mobil ke bengkel untuk menyetel keseimbangan dan keselarasan roda-roda. Sebaiknya, berhenti dulu dan lakukan pemeriksaan sederhana.

Kami sarankan Anda menepi di tempat yang aman bila menemukan gejala seperti kasus di atas. Lalu, periksa kondisi rem depan dengan mendongkrak ban. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan memperhatikan putaran roda. Jika putaran roda tampak tersendat (tidak lancar), sumber masalah bukan pada spooring dan balancing, melainkan karena rem terganggu kotoran dan debu. Bersihkan kanvas rem dari debu atau kotoran yang menempel.

Memang, ada kemungkinan gangguan ini dapat diatasi dengan terus memaksakan mobil melaju. Tetapi, jika kotoran, debu atau mungkin kerikil yang menempel pada cakram relatif keras maka efek pemaksaan justru dapat membuat kondisi cakram rusak. Yang paling sering adalah cakram tergores. Yang lebih fatal lagi, mungkin saja terjadi cakram melengkung karena panas akibat gesekan yang dipaksakan. Nah, lebih mengerikan bukan? (Source : AstraWorld)

Cegah Radiator Bocor dengan Perawatan Berkala

Ada beberapa hal yang paling sering memicu kebocoran pada radiator. Yaitu: korosi (karat), benturan (baik karena tabrakan maupun karena terkena kibasan kipas radiator). Khusus untuk bahan fiber, penyebab lainnya adalah panas dan tekanan air radiator. Akibat penyebab-penyebab ini, mungkin saja terbentuk rongga atau celah di plat-plat (fiber) radiator tempat air merembes keluar.

Karena radiator bocor, sistem pendingin tidak bekerja dengan baik. Akibatnya, temperatur mesin pun tidak terkontrol dan terjadilah overheating ketika mesin terus dipaksa bekerja tanpa pendinginan. Kita tentu sudah hapal bila mesin mengalami overheating. Karena panas yang melebihi toleransi, mesin mungkin berbunyi tidak normal, kurang bertenaga, boros bahan bakar, bahkan mogok saat dikendarai di tengah jalan. Sayang sekali, kan?

Sebelum mengalami masalah-masalah seperti itu, antisipasilah terjadinya kebocoran pada radiator. Pencegahan dapat dilakukan dengan merawat sistem pendingin. Untuk ini, ada beberapa tips yang kami sarankan:

1. Lakukan pemeriksaan air radiator secara rutin pada tangki cadangan. Jika permukaan air di tangki cadangan berada di bawah garis MIN, segera tambahkan. Jika sudah tampak kotor dan tampak keruh, kuras dan ganti dengan air radiator yang baru.

2. Gunakan cairan khusus radiator saat mengisi radiator (coolant). Selain membantu proses pendinginan, di dalam cairan tersebut juga terdapat zat yang dapat mengurangi korosi pada radiator dan mesin. Korosi dan kotoran pada air pendingin sangat tidak baik karena dapat mengganggu proses pendinginan. Kami sarankan untuk menggunakan air coolant yang berjenis ethlylene glycol berkualitas tinggi.

3. Bersihkan kisi-kisi radiator dengan menyemprotkan air pada sirip radiator.

4. Periksa kemungkinan terjadi kebocoran baik pada selang-selang maupun radiator. Kebocoran selang dapat dipantau secara manual dengan melihat ada tidaknya tetesan. Tapi, untuk mengecek kebocoran pada radiator harus menggunakan alat khusus (sst atau special service tools). Radiator mobil Anda akan diperiksa dengan alat ini jika datang ke bengkel-bengkel jaringan Astra International.

5. Kondisi radiator dan kinerja sistem pendingin Anda akan lebih terjaga jika rutin melakukan servis berkala. Jangan lupa membawa mobil Anda ke bengkel-bengkel jaringan Astra. Saat servis berkala mulai dari 1.000 kemudian tiap kelipatan 10.000 km, salah satu bagian yang akan diperiksa adalah kondisi sistem pendingin.(Source : AstraWorld)

Empat Komponen Penting Sebelum Melakukan Spooring

Beberapa indikasi bahwa kaki-kaki mobil harus di-spooring dapat diketahui dari kestabilan kemudi. Jika kemudi cenderung "lari" ke satu sisi, itu pertanda bahwa kita harus segera melakukan penyelarasan (spooring). Tanda lainnya adalah keausan tapak ban yang tidak rata. Keausan yang tidak rata ini terjadi karena sisi-sisi permukaan ban tidak mendapat beban yang sama besar akibat kaki-kaki yang tidak selaras.

Diantara beberapa komponen yang paling vital dalam menentukan keselarasan roda dan kemudi ada empat, yaitu: tierod, end tierod, balljoint dan bushing.

Tierod dan end tierod bertugas dalam meneruskan gaya belok dari kemudi ke roda-roda. Komponen yang terbuat dari logam ini secara berkala dapat aus karena pemakaian. Begitu juga dengan balljoint, komponen dari logam yang bertugas menopang knuckle arm ini juga aus karena pemakaian. Sedangkan bushing yang berfungsi sebagai titik tumpu pergerakan suspensi sangat mungkin pecah karena terbuat dari karet.

Sebelum membawa mobil Anda ke bengkel untuk melakukan spooring, Anda dapat memerika kondisi keempat komponen ini terlebih dahulu. Caranya mudah sekali. Angkat mobil Anda dengan menggunakan dongkrak hingga ban menggantung. Lalu, pegang dua sisi ujung roda kemudian guncang-guncangkan roda tersebut. Jika terasa oblag, dapat dipastikan bahwa telah terjadi keausan pada tierod, end tierod, balljoint atau bushing pecah. Komponen-komponen ini harus diganti dengan yang baru jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kondisinya memang sudah aus.

Pemeriksaan ini penting untuk diketahui. Paling tidak, hasil pemeriksaan sederhana kita tersebut berguna sebagai informasi awal bahwa mekanik akan menyarankan penggantian komponen-komponen tadi sebelum mulai melakukan spooring. Sebab, spooring yang dilakukan tanpa memperhatikan keausan tierod, end tierod, balljoint maupun bushing, tidak akan memberikan hasil yang maksimal. Bukan tak mungkin setelah jalan beberapa meter dari bengkel, gejala-gejala perlunya spooring tetap terasa. (Source : AstraWorld)

Mengatasi Embun di Lampu-Lampu Mobil

Selain sebagai sumber cahaya, sinar yang terpancar dari lampu mobil juga menjadi sandi yang sangat penting dalam dunia berkendara. Jika ingin belok, mengurangi kecepatan atau berhenti misalnya, pengendara membutuhkan sinar atau kedipan lampu sebagai sarana berkomunikasi. Untuk itu, lampu-lampu mobil semestinya dapat bersinar terang. Jangan redup sedikitpun, apalagi padam sama sekali.

Salah satu penyebab yang dapat mengganggu sinar lampu mobil adalah embun. Meskipun hanya berupa uap air, embun yang menyelinap ke dalam lampu-lampu mobil bisa sangat mengganggu. Selain meredupkan pancaran sinar dari bohlam, embun atau uap air dapat mengakibatkan bohlam-bohlam putus, terutama jika embun atau uap air sampai ke kabel-kabel hingga memicu korsletting saat dialiri listrik.

Karena itu, coba periksa lampu-lampu mobil Anda. Jika ada embun atau uap air di dalamnya, kemungkinan besar mika dan seal-sealnya sudah dalam kondisi yang kurang baik. Penanganan sementara, dengan copot penutup lampu tersebut, lalu bersihkan hingga kering dengan menggunakan lap dan semprot dengan angin kompresor atau pengering rambut (hair dryer). Untuk hasil yang lebih memuaskan, kami sarankan untuk mengganti mika dan seal-seal di lampu-lampu mobil dengan yang baru.

Seal yang kurang rapat pada umumnya terjadi karena masalah umur. Semakin tua umur kendaraan, pada umumnya seal sudah kurang elastis (keras). Apalagi jika kendaraan sering diparkir di tempat panas. Bagian mika pun demikian, semakin tua umur kendaraan dan semakin sering terkena suhu panas, kemungkinan retak atau pecah semakin besar. (Source : AstraWorld)

Bergetar Ketika akan Melepas Pedal Kopling

Sebagai pengendara kita pasti akan merasa kurang nyaman bila ada getaran yang tidak normal. Salah satu getaran yang biasanya cukup mengganggu adalah kasus seperti yang dikeluhkan seorang customer AstraWorld. Tiap kali memulai berkendara (dari posisi diam), saat melepas pedal kopling mobilnya bergetar agak keras. Apalagi jika jalur yang ditempuh agak menanjak, getaran akan terasa lebih keras lagi.

Jika mengalami kasus seperti ini, jangan buru-buru menyalahkan komponen mobil. Bukan mustahil pemicu getaran saat melepas kopling adalah gaya dan teknik berkendara. Terutama bagi para pengendara mobil bertransmisi manual. Getaran tak normal dapat dipicu oleh ketidakseimbangan antara penginjakan pedal gas dan pelepasan pedal kopling.

Seringkali, pengendara terlambat menginjak pedal gas ketika kopling dilepas. Jika terasa bergetar saat baru mulai bergerak, coba injak pedal gas lebih dalam. Tambahan tenaga dapat mengatasi getaran karena kasus seperti ini umumnya terjadi akibat mesin tidak kuat mengangkat beban mobil.

Kendati begitu, bisa saja solusi di atas tidak menjawab persoalan. Ini berarti, getaran muncul karena sebab-sebab lain. Ada beberapa kemungkinan teknis yang bisa diduga sebagai biang keladi munculnya getaran seperti kasus di atas. Diantaranya:

1. Setelan mesin.
2. Mounting (sambungan) mesin sudah mengeras.
3. Plat kopling, matahari atau roda gila (flywheel) tidak rata.

Mungkin saja setelan RPM, waktu pengapian kurang tepat atau busi sudah aus. Sama seperti masalah gaya berkendara, kondisi setelan mesin dan komponen yang sudah aus membuat tenaga mesin menurun sehingga tidak kuat mengangkat beban kendaraan. Penyebab seperti ini harus ditangani dengan penyetelan mesin yang bisa dilakukan saat tune up atau servis berkala.

Kemungkinan mounting yang sudah mengeras juga bisa menjadi pemicu. Material engine mounting terbuat dari karet. Ia dapat mengeras karena secara fisik letaknya memang dekat temperatur yang lumayan tinggi. Jika sudah mengeras, engine mounting kurang dapat meredam getaran mesin. Bila setelah diperiksa engine mounting memang sudah mengeras, sebaiknya lakukan penggantian komponen ini. Kondisi engine mounting memang tergantung pemakaian. Tapi pada umumnya, engine mounting sudah harus diganti saat kendaraan berusia 5 tahun ke atas.

Sedangkan kemungkinan terakhir bisa terjadi karena plat kopling, matahari atau roda gila yang tidak rata yang mengakibatkan penyaluran tenaga dari mesin ke transmisi tidak berlangsung mulus. Penyebab yang satu ini dapat diselesaikan dengan melakukan penggantian komponen kopling dan meratakan roda gila. Biasanya komponen-komponen ini sudah harus diganti setelah kendaraan mencapai 60.000 km ke atas.

Sudah tentu kondisi ini tidak boleh didiamkan. Setelah mengetahui sumber penyebabnya, segera lakukan langkah-langkah perbaikan. Terutama, jika getaran itu disebabkan oleh roda gila yang tidak rata. Bukan saja mengganggu kenyamanan berkendara, jika dibiarkan lama kelamaan roda gila yang tidak rata bisa membuat komponen ini aus sebelah. Efek selanjutnya, getaran terasa akan semakin keras. Begitu juga dengan saat melepas pedal kopling. Jika terus menerus bergetar, lama kelamaan permukaan plat kopling tidak rata, dan getaran mobil akan semakin keras.

Cara termudah mencegah kerusakan lebih parah adalah dengan melakukan perawatan secara berkala. Bawa kendaraan Anda ke bengkel jika sudah saatnya harus di-servis.(Source : AstraWorld)

Cerdas Memburu Mobil Bekas Berkualitas

Cerdas Memburu Mobil Bekas Berkualitas

Selain memeriksa kondisi fisik mobil seperti mesin, kopling, rem, suspensi, eksterior, interior, kilometer mobil, dan tahun pembuatan, ada dua pemeriksaan yang juga tidak boleh dilupakan saat memburu mobil bekas. Yaitu memeriksa dokumen dan riwayat mobil.

Pastikan mobil bekas yang Anda buru dilengkapi dengan dokumen-dokumen asli, bukan hasil pemalsuan. Sebab, keabsahan dokumen nilainya setara dengan harga mobil bekas itu sendiri.

Teliti faktur kendaraan, STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) dan BPKB (Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor). Di dokumen-dokumen ini terdapat keterangan seperti: nomer rangka, nomer mesin, tipe, warna dsb. Keterangan-keterangan mobil di dokumen tersebut harus sama dengan kondisi yang ada pada mobil. Itu sebabnya saat melihat-lihat dokumen ini Anda harus mencocokkan langsung dengan mobilnya.

Untuk lebih memastikan lagi, bawa data-data di dokumen tersebut ke kantor Samsat. Cocokkan lagi, apakah data-data yang tertera pada dokumen-dokumen tersebut benar dan merujuk pada mobil yang sama.

Selain dokumen, riwayat atau sejarah kendaraan juga sangat penting untuk kita periksa. Periksa dengan teliti apakah kendaraan tersebut bekas angkutan umum, pernah diubah warna, atau bahkan pernah menjadi korban banjir. Akan sangat baik juga jika kendaraan tersebut masih dilengkapi dengan Buku Servis-nya.

Riwayat atau sejarah mobil juga dapat menunjukkan seberapa terawatnya mobil bekas tersebut. Semakin terawat, tentu harga mobil bekas akan semakin bersaing. Itu sebabnya, catatan mengenai riwayat perawatan mobil seharusnya disimpan oleh para pemilik mobil.

Bagi anggota AstraWorld yang melakukan perawatan di bengkel jaringan Astra International, masalah menyimpan dan melihat riwayat perawatan kini semakin dipermudah*. Sejak Juni lalu, CLICK AstraWorld, www.astraworld.com telah dilengkapi dengan fitur Service History On Web. Setelah log in di My AstraWorld, anggota AstraWorld dapat membaca secara online kapan, jenis perbaikan, penggunaan suku cadang dan siapa nama service advisor yang menangani pelanggan saat perawatan mobil di bengkel.

Untuk memudahkan jual beli mobil bekas, CLICK AstraWorld pun kini dilengkapi dengan fitur Used Car Corner yang dapat digunakan baik oleh pembeli maupun penjual mobil bekas. Dengan meng-click link Lihat Lihat Selengkapnya, Anda dapat melihat tipe, harga, lokasi, dan informasi penting lainnya. Fitur ini juga dapat digunakan jika Anda ingin menawarkan mobil bekas Anda. Cukup dengan meng-click link Pasang Iklan.

Semua layanan ini GRATIS. (Source : AstraWorld)

Apa yang Harus Diperhatikan Saat Membeli Accu?

Jika mesin mobil mulai sering sulit di-start, lampu-lampu juga tampak lebih redup dari biasanya, atau suara klakson tidak senyaring sebelumnya, ini adalah tanda-tanda telah terjadi masalah dengan sistem kelistrikan. Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah accu (baterai) soak sehingga tidak dapat bekerja secara optimal.

Coba ingat-ingat lagi usia accu mobil Anda. Jika sudah lebih dari dua tahun, bisa dipastikan kasus di atas memang terjadi karena accu yang sudah lemah. Rata-rata, usia pakai accu adalah dua tahun. Bahkan ada accu yang hanya bisa bertahan setahun saja. Untuk mengatasi kasus seperti di atas harus ganti accu lama dengan accu baru.

Tapi jangan asal beli. Minimal, ada beberapa point penting yang harus kita perhatikan saat membeli accu baru:

Pertama, kapasitas. Kapasitas accu ditandai dengan satuan ampere. Kapasitas accu harus sesuai dengan kapasitas standar kendaraan. Untuk mengetahui kapasitas standar mobil dapat dilihat di buku manual.

Sementara keterangan mengenai kapasitas accu bisa dibaca di bagian atas accu. Misalnya, tertulis kode: NS40Z, NS50, atau N40 dsb. Angka di tengah menunjukkan ampere maksimum pada accu tersebut.

Kedua, tegangan accu. Tegangan ditandai dengan satuan voltage (volt). Tegangan juga harus sesuai dengan tegangan standar pada kendaraan. Angka ini juga bisa dilihat di buku manual. Pada kendaraan non truk pada umumnya menggunakan accu bertegangan 12 volt. Jika membeli accu yang voltage-nya lebih besar dari standar, dapat menyebabkan beberapa komponen terbakar (putus).

Ketiga, perhatikan posisi terminal (pull). Ada dua tipe: pertama accu yang terminal positif (+) terletak di kanan, satu lagi yang terminal positifnya terletak di kiri. Jangan sampai terbalik. Accu yang terminal posifitnya ada di kiri ditandai dengan kode "L" (left) yang tertera di ujung kode kapasitas accu. Misalnya, NS40ZL.

Satu hal lagi yang banyak dilupakan para pengendara adalah, mereka biasanya langsung memasang accu baru ke kendaraan. Sebelum dipasang sebaiknya isi accu baru dengan accuzurr (cairan elektrolit), tunggu sekitar 20-30 menit kemudian baru pasang di kendaraan. Langkah ini perlu dilakukan agar reaksi kimia yang terjadi menghasilkan tegangan secara optimal. Langkah ini juga bermanfaat dalam memperpanjang usia pakai accu. (Source : AstraWorld)

Gaya Berkendara yang Hemat dan Ramah Lingkungan

Upaya menghemat bahan bakar kendaraan tidak selalu harus melalui pengaplikasian teknologi modern pada mobil yang kita gunakan. Cara yang lebih sederhana dan dimulai dari diri para pengemudi sendiri juga banyak pengaruhnya terhadap konsumsi bahan bakar. Dengan eco driving, misalnya.

Melalui eco driving, ada dua efek besar yang akan diperoleh pengendara. Pertama, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) menjadi lebih irit. Konsumsi BBM yang irit otomatis akan mempengaruhi belanja BBM. Kedua, dari segi teknis eco driving mendukung terjadinya proses pembakaran bahan bakar yang sempurna. Pembakaran yang sempurna dapat menekan emisi gas buang yang keluar dari knalpot kendaraan. Itu sebabnya, eco driving juga identik dengan gaya berkendara yang ramah lingkungan.

Seperti apakah gaya berkendara yang hemat dan ramah lingkungan? Berikut ini hal-hal yang dapat kita praktekkan:

1. Hindari menginjak pedal gas dengan cara menghentak

Injakan harus stabil dan bertahap. Kalau pedal gas diinjak secara tiba-tiba, otomatis bahan bakar yang akan diisap/di-supply ke ruang bakar juga terlalu banyak. Akibatnya tidak semua bahan bakar yang masuk ke ruang mesin terbakar. Ini yang disebut dengan pemborosan karena bahan bakar yang masuk tidak keluar dalam bentuk tenaga, melainkan ikut terbuang ke udara luar lewat knalpot.

2. Pindahkan gigi persneling sesuai RPM kendaraan

Saat memindahkan gigi persneling, alangkah baiknya pada RPM yang sesuai spesifikasi kendaraan. Spesifikasi ini dapat dilihat pada buku manual kendaraan. Di brosur mobil yang disebarkan dealer biasanya juga terpampang keterangan mengenai moment maximum (torsi maximum dalam satuan kgm/rpm) dan output maximum (dalam satuan Kw/rpm). Selain itu, satu kebiasaan lain yang seringkali dilupakan pengendara adalah: tidak segera menyesuaikan gigi persneling setelah menurunkan kecepatan (deselerasi). Setelah berlari kencang lalu tiba-tiba ngerem mendadak, sebaiknya pindahkan gigi perseneling ke posisi yang lebih rendah.

3. Servis berkala dan uji emisi

Boros atau tidaknya konsumsi BBM juga ditentukan oleh kondisi komponen-komponen mesin. Komponen mesin yang sudah banyak mengalami keausan/ kerusakan bisa menyebabkan pembakaran bahan bakar tidak sempurna. Lakukan perawatan mesin secara rutin. Periksa juga emisi gas buang. Apabila hasil pemeriksaan gas buang menunjukkan nilai HC (hidrokarbon) dan CO (karbonmonoksida) terlalu tinggi, ini pertanda pembakaran di ruang bakar tidak sempurna. Perhatikan juga komponen-komponen pada penggerak roda seperti kopling, bearing (roda), kopel (propeler shaft), as roda, dan roda. Bila komponen-komponen penggerak roda ini aus atau rusak, akan menyebabkan tenaga yang dihasilkan oleh mesin untuk mendorong mobil terbuang percuma.

4. Perhatikan beban mesin

Faktor lain yang menentukan konsumsi BBM adalah beban yang harus ditanggung mesin. Usahakan tidak mengangkut muatan yang tidak diperlukan (overload), karena semakin berat beban, semakin besar konsumsi BBM. Begitu juga dengan AC. Atur temperatur AC yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ruangan, karena kompresor AC memberikan beban yang cukup besar bagi mesin.

5. Perencanaan dalam berkendara

Yang tidak boleh dilupakan adalah kemampuan pengendara untuk mengantisipasi dan menghindari kemacetan. Rencanakan perjalanan sebelum mengendarai mobil. Sebab, berkendara di tengah kemacetan sangat tidak efektif dan boros BBM.

Coba praktekkan kelima hal di atas. Lalu bandingkan konsumsi BBM-nya dengan gaya berkendara Anda sebelumnya.(Source : AstraWorld)

Memanaskan Mesin, Bukan Sekadar Kebiasaan

Memanaskan mesin yang biasa kita lakukan sebelum mengendarai mobil memang tindakan yang sangat berguna. Karena pentingnya tindakan ini, wajar bila banyak customer yang mengajukan pertanyaan ke AstraWorld perihal manfaat dan teknis pemanasan yang sebaiknya dilakukan.

Sebetulnya, pemanasan mesin cukup dalam lima menit dan tidak perlu dengan menginjak-injak pedal gas. Untuk mengetahui bahwa kondisi mesin sudah mencapai temperatur kerja bisa juga dengan melihat indikator temperatur di panel dashboard. Biasanya ditandai dengan jarum temperatur yang menunjukkan posisi 1/3 atau 1/2.

Lakukan tindakan ini secara rutin. Diantara manfaat-manfaat pemanasan mesin adalah pembakaran bahan bakar di ruang bakar menjadi sempurna dan mesin akan bekerja optimal. Bahkan, pemanasan mesin juga membantu memperlambat keausan mesin.

Dengan pemanasan, kita memberi kesempatan pada oli untuk bergerak dari panci oli dan masuk kembali ke bagian-bagian mesin yang perlu dilumasi. Sehingga oli siap melancarkan pergesekan antarlogam saat mesin bekerja keras, ini yang membantu mencegah keausan.

Yang juga menarik adalah manfaat pemanasan dalam membuat mesin bekerja seoptimal mungkin. Optimalisasi ini terjadi karena pemanasan mengurangi terjadinya kebocoran kompresi.

Seperti kita ketahui, karena bagian-bagian pada komponen mesin pasti berada pada temperatur tinggi, ada bagian-bagian tertentu yang memang tidak dibuat presisi. Para desainer sengaja menciptakan celah. Dan celah ini secara otomatis akan berkurang (menjadi presisi) ketika komponen-komponen itu terkena suhu panas. Ini yang kemudian mengurangi terjadinya kebocoran kompresi.

Kebocoran kompresi otomatis membuat tekanan kompresi pada mesin menurun. Akibat penurunan tekanan kompresi, temperatur mesin tidak mampu membakar campuran bahan bakar dan udara dengan sempurna. Ketika campuran tersebut tidak terbakar dengan sempurna, tenaga yang dihasilkan mesin pun tidak optimal.

Pembakaran yang tidak sempurna bukan hanya mengakibatkan tenaga mesin kurang optimal. Tapi juga membuat mesin lebih boros bahan bakar. Ini sudah jelas karena dalam kondisi mesin masih dingin, supply bahan bakar harus lebih besar agar tetap terjadi pembakaran.(Source : AstraWorld)

Lampu Rem Nyala Terus, Periksa Switch Rem

Para pengguna jalan tentu akan terganggu jika lampu rem kendaraan bermasalah. Lampu rem yang tidak normal bahkan bisa memicu kecelakaan lalulintas. Selain bola lampu yang putus, masalah yang biasa terjadi pada lampu rem adalah tidak berfungsinya switch yang mengakibatkan lampu rem menyala terus.

Mengatasi kasus lampu rem yang tidak mau mati, sangatlah sederhana. Jika Anda mengalaminya, segera arahkan perhatian ke switch (saklar) rem pada ke rangkaian sistem lampu rem. Letaknya di atas tuas pedal rem. Switch rem inilah yang berfungsi memutus dan menyambungkan arus listrik dari baterai / aki ke lampu rem. Switch rem akan menyambungkan arus listrik ketika pedal rem diinjak, dan kembali memutus arus listrik ketika pedal rem dilepas.

Pada umumnya, ada dua kemungkinan yang dapat memicu ketidakberfungsian switch rem dalam memutus arus listrik ke lampu rem. Pertama, terjadi short circuit di dalam switch rem. Kedua, ada kabel-kabel atau rangkaian pada sistem rem yang terkelupas dan menempel/menyentuh massa.

Penyebab pertama biasanya dipicu oleh masalah usia switch rem. Short circuit terjadi karena komponen ini sudah aus sehingga spring (per) di dalamnya tidak fleksibel lagi. Dalam kasus rem yang menyala terus, spring selalu menghubungkan arus listrik positif dan negatif. Satu-satunya cara mengatasi masalah yang dipicu oleh penyebab seperti ini adalah mengganti switch rem dengan yang baru.

Sebelum melakukan penggantian, tidak ada salahnya Anda memeriksa kemungkinan penyebab kedua. Untuk mengatasi kemungkinan penyebab kedua, cukup dengan menyetel ulang kedudukan switch rem. Caranya:

1. Kendorkan baut switch rem
2. Putar switch rem ke arah luar sehingga mendekati pedal rem
3. Lakukan pengetesan on / off sistem rem dengan menginjak dan melepas pedal rem
4. Jika lampu rem bisa hidup dan mati, kencangkan baut switch rem kembali
(Source : AstraWorld)

Rawat Fuel Filter, Cegah Mesin Tersendat

Bahan bakar tidak selalu bersih dari kotoran dan air. Kotoran dan air pada bahan bakar bisa merusak komponen-komponen sistem bahan bakar, korosi misalnya. Untuk itulah pada sistem bahan bakar terdapat komponen yang bernama "saringan bahan bakar" (fuel filter). Komponen ini perlu perawatan.

Inti perawatan fuel filter ada dua:

1. Fuel filter harus dibersihkan secara berkala setiap kelipatan 5000 km.
2. Ganti fuel filter setiap kelipatan 20.000 km.

Dua hal di atas berlaku untuk mesin berbahan bakar bensin. Pada mesin berbahan bakar solar (diesel) perhatian kita terhadap fuel filter bahkan hanya satu, yaitu penggantian setiap kelipatan 10.000. Bisa lebih cepat lagi jika ada indikasi tenaga mesin berkurang. Fuel filter mesin diesel tidak dapat dibersihkan. Penggantiannya jauh lebih cepat karena bahan bakar solar biasanya lebih banyak mengandung kotoran.

Maintenance fuel filter hanya pembersihan dan atau penggantian. Penggantian perlu dilakukan rutin mengingat bahan dasar fuel filter adalah kertas. Di kertas inilah terdapat pori-pori untuk menyaring bahan bakar. Lama kelamaan pori-pori tersebut kian rapat sehingga bahan bakar sama sekali sulit menembusnya. Dan solusinya harus diganti dengan yang baru.

Bila tidak, mungkin Anda akan terjebak pada kasus yang sering dialami para pengendara: mesin seperti kurang tenaga, terasa lemah meskipun pedal gas diinjak sedalam-dalamnya. Bila gejala awal ini dibiarkan tanpa penanganan segera, kejadian berikutnya bisa lebih parah lagi: mesin tersendat-sendat, bahkan mogok karena aliran bahan bakar ke mesin terhambat atau bahkan terhenti sama sekali.

Memeriksa dan mengganti fuel filter akan jauh lebih ringan ketimbang memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan bila fuel filter tidak bekerja dengan baik. Sebagai saringan, peran fuel filter bagi kinerja mesin sangat besar. Komponen ini menghentikan kotoran dan air yang terkandung dalam bahan bakar. Jika tidak ada fuel filter, material-material perusak itu bisa terus menerobos masuk ke sistem bahan bakar.(Source : AstraWorld)

Mobil Tak Bisa Jalan Akibat Kopling Selip

Cermati gejala-gejala ini jika muncul saat tengah berkendara.
- Tenaga mesin terasa berkurang
- Antara RPM dan kecepatan tidak sebanding
- Bau angus dari bagian mesin

Kemunculan ketiga gejala di atas adalah pertanda telah terjadi masalah dengan kanvas kopling kendaraan Anda. Segera periksa kanvas kopling. Kemungkinan besar komponen yang sangat penting dalam meneruskan tenaga dari mesin, transmisi hingga ke roda-roda ini sudah habis (tipis).

Saat tiga gejala di atas muncul, mobil memang terkadang masih berjalan. Namun jika kanvas kopling yang sudah aus tapi dipaksa terus beroperasi, bisa mengakibatkan mobil benar-benar tak bisa jalan sama sekali meskipun mesin maupun transmisi terasa normal. Kondisi inilah yang sering disebut para mekanik dengan istilah kopling selip. Pedal gas masih dapat dimainkan, gigi transmisi pun dapat dipindah-pindahkan, tapi mobil seolah tidak bertenaga.

Bila keadaannya sudah demikian, satu-satunya cara adalah mendatangi bengkel untuk melakukan penggantian plat kopling.

Karena itu, sebelum mengalami kopling selip kami sangat menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kendaraan secara berkala sehingga kanvas kopling yang akan aus dapat segera dideteksi. Segera ganti jika ketebalannya sudah tidak memadai. Upaya untuk lebih menghemat kanvas kopling juga dapat kita lakukan. Beberapa hal yang dapat kita lakukan misalnya:

1. Kurangi kebiasaan meletakkan kaki / menginjak pedal kopling ketika kendaraan tengah berjalan
2. Saat melewati tanjakan, gunakan rem tangan untuk menahan agar kendaraan tidak mundur. Bukan dengan cara menginjak setengah kopling.
3. Lakukan perpindahan gigi ketika RPM mesin telah turun (dan saat melakukan perpindahan gigi jangan menahan pada RPM tinggi.
4. Lakukan pemeriksaan free play pedal kopling secara berkala.
(Source : AstraWorld)

Jika Indikator Water Sedimeter Menyala

Solar yang terlalu banyak mengandung air tidak bagus bagi mesin diesel. Itu sebabnya, mesin berbahan bakar solar dilengkapi dengan lampu indikator water sedimeter. Jangan anggap remeh jika indikator ini menyala. Segera lakukan langkah-langkah berikut:

1.Kendorkan baut kupu-kupu yang ada di bagian bawah water sedimeter.
2.Biarkan solar keluar.
3.Kencangkan lagi baut kupu-kupu ketika solar sudah tidak keluar dengan deras.
4.Lakukan pemompaan pada priming pump sampai bahan bakar solar keluar melalui selang pompa injeksi. Setelah solar tidak keluar lagi pasang kembali selang, lalu pompa priming pump.
5.Hentikan pemompaan jika priming pump sudah terasa berat.

Langkah-langkah di atas perlu dilakukan dalam rangka menguras solar yang terlalu banyak tercampur air. Ada dua penyebab yang memungkinkan air melebihi batas. Pertama, karena kualitas solar yang memang kurang bagus. Kedua, karena pengembunan yang terpicu akibat tangki bahan bakar sering dibiarkan kurang bahan bakar, bahkan kosong.

Untuk mengantisipasi campuran air, sebetulnya mesin diesel dilengkapi dengan water sedimeter. Komponen ini akan memisahkan air dari solar supaya tidak masuk ke pompa injeksi. Cuma, bukan tidak mungkin jumlah air sudah melebihi batas, sehingga harus dikuras.

Jika tidak dikuras, pengaruhnya sudah bisa diprediksi. Yang paling jelas terkena dampaknya adalah pompa injeksi. Bukan apa-apa, komponen ini terdiri dari logam-logam yang saling bersinggungan. Air yang melebihi batas dan ikut masuk ke pompa injeksi akan memperepat komponen ini cepat aus.(Source : AstraWorld)

Overheating dan Cara Mengisi Air Radiator

Overheating tidak hanya disebabkan oleh kebocoran radiator atau kerusakan-kerusakan pada sistem pendingin. Bisa jadi, suhu mesin mencapai titik panas yang tinggi karena ada kesalahan kita saat melakukan pengisian air radiator.

Memang, kehati-hatian saat mengisi air radiator perlu lebih diperhatikan. Terutama untuk para pemilik Avanza dan Xenia. Di buku servis manual kedua brand tersebut ada informasi tambahan mengenai cara pengisian air radiator yang tepat.

Berbeda dengan tipe-tipe lainnya, pabrikan menyebutkan bahwa saat mengisi air radiator, air relief valve (air plug) yang ada di blok mesin harus dibuka. Air plug baru ditutup ketika air radiator sudah keluar dari lubang air plug.

Dari segi fungsi, air plug pada Avanza dan Xenia sebenarnya untuk memastikan bahwa udara telah benar-benar keluar dari seluruh ruang saluran air radiator. Itu sebabnya, ketika sedang mengisi air radiator, air plug harus dibuka. Tujuannya agar udara terdorong keluar lewat lubang air plug.

Bisa dibayangkan apa yang terjadi ketika air plug tidak kita buka saat mengisi air radiator. Kemungkinan besar udara terjebak di saluran-saluran radiator.

Jika udara belum keluar, kerja sistem pendingin dapat terganggu. Ketika udara masih terjebak di saluran sistem pendingin, berarti jumlah air radiator yang masuk masih di bawah jumlah yang dibutuhkan. Pengaruhnya sama seperti radiator yang kekurangan air: menurunnya kemampuan radiator dalam menyerap suhu panas mesin. (Source : AstraWorld)

Suara Berderit Setelah Melibas Genangan

Pada edisi sebelum ini, AstraWorld pernah mengulas efek air terhadap kinerja baterai. Kasus itu dialami seorang customer AstraWorld ketika banjir beberapa waktu lalu.

Rupanya, banjir tempo hari yang nyaris melumpuhkan para pengendara di ibukota juga memunculkan kasus serupa. Ada seorang member AstraWorld yang mendengar suara berderit di ruang mesin setelah mobil yang digunakan melibas genangan. Seperti suara tikus, terdengar “cit... cit.. cit” ketika mesin hidup. Tapi suara itu tidak berlangsung lama. Beberapa menit kemudian suara itu hilang dengan sendirinya.

Kendati tidak terganggu lagi, sebagai pengendara yang sangat memperhatikan kendaraannya, member AstraWorld ini tetap ingin tahu kasus tersebut dengan sejelas-jelasnya. Maka ia pun mengirim pertanyaan ke customerservice@astraworld.com.

Dari deskripsi kasus, tampak bahwa bunyi berderit tersebut muncul karena tali kipas yang basah setelah melibas genangan. Tali kipas yang basah mudah slip. Efek slip inilah yang menimbulkan bunyi berderit. Ketika kering, tali kipas bekerja normal kembali. Itu sebabnya suara aneh tidak terdengar lagi.

Kita tidak perlu khawatir jika mengalami kejadian serupa. Selama kondisi tali kipasnya masih layak pakai, maka kejadian seperti itu tidak akan berdampak pada kinerja mesin mobil.

Yang perlu sedikit diperhatikan di sini adalah apabila setelah timbulnya bunyi dibarengi dengan perubahan pada meter ukur di instrumen panel. Misalnya, lampu gambar baterai menyala. Ini salah satu tanda adanya kemungkinan tali kipas lepas atau putus.

Jika lepas atau putus tentu akan berakibat fatal. Sebab, tali kipas merupakan komponen mobil yang berfungsi sebagai penghubung gerak putaran yang dihasilkan oleh mesin. Melalui tali kipas inilah gerak putaran mesin digunakan untuk memutar alternator (dinamo amper) penghasil arus listrik. Selain itu, tali kipas berguna dalam proses sirkulasi air pendingin mesin.

Karena itu, sangat penting untuk merawat dan memeriksa tali kipas. Alangkah baiknya jika Anda melakukan pemeriksaan dan penggantian secara rutin sesuai dengan km yang sudah ditentukan.(Source : AstraWorld)

Tiga Hal yang Terkait dengan Pembakaran

Idealnya, sekali memutar kunci kontak, mesin langsung hidup dan kendaraan siap dijalankan. Waspadalah jika Anda musti memutar kunci kontak berkali-kali setiap kali akan menghidupkan mesin, terutama mesin dengan bahan bakar bensin.

Kesulitan menghidupkan mesin berbahan bakar bensin seperti kasus di atas terkait dengan masalah sempurna atau tidak sempurnanya pembakaran. Pembakaran akan berlangsung sempurna dengan syarat: kompresi yang sesuai dengan spesifikasi mesin, campuran bahan bakar - udara yang tepat, dan percikan bunga api yang kuat serta tepat.

Karena itu, ada tiga kemungkinan jika mesin tidak langsung "greng" ketika kunci kontak kita putar.

1.Kompresi. Bila kompresi yang dihasilkan mesin lebih rendah dari yang dibutuhkan, sudah tentu akan mempersulit terjadinya pembakaran. Praktis mesin sulit hidup. Kekurangtepatan ini bisa terjadi karena celah katup yang tidak tepat, terjadi keausan pada dudukan dan kepala katup, banyak kerak karbon pada kepala dan dudukan katup. Bisa pula karena ring piston aus, dinding silinder aus, atau gasket silinder head retak. Kerusakan pada komponen-komponen di atas dapat menyebabkan kebocoran kompresi sehingga tekanan yang dihasilkan mesin rendah.

2.Campuran bahan bakar dan udara. Kekurangtepatan campuran kedua unsur ini disebabkan oleh setelan campuran yang terlalu rapat / renggang pada Idle Mixture Adjusting Screw (IMAS) di karburator. (Pada mesin dengan sistem injeksi, hal ini biasanya terjadi karena setelan pada variabel resistor tidak tepat.) Juga bisa disebabkan karena kotornya saluran bahan bakar, saringan bahan bakar dan saringan udara.

3.Bunga api. Percikan bunga api yang kurang kuat dan kurang tepat juga dapat menyebabkan mesin susah hidup. Kondisi ini biasanya dipicu oleh platina yang sudah aus, lemahnya daya serap kondensor atau pun karena nilai tahanan kumparan pada coil pengapian sudah tinggi akibat panas. Selain itu, percikan yang lemah dan tidak tepat juga dapat disebabkan oleh tahanan kabel busi yang tinggi dan celah busi yang terlalu besar.

Kebanyakan pengendara mendiamkan saja jika mengalami kasus mesin yang sedikit susah hidup. Mungkin karena mesin masih dapat dihidupkan setelah beberapa kali kunci kontak diputar. Padahal, apabila dibiarkan bukan tak mungkin muncul dampak yang jauh lebih buruk: baterai soak misalnya.
Baterai dapat soak karena pemakaian arus listrik yang berlebihan pada saat distarter.

Selain baterai soak, apabila terjadi campuran yang tidak tepat (pembakaran yang tidak sempurna) yang jelas konsekuensi berikutnya adalah tenaga mesin berkurang dan konsumsi bahan bakar menjadi boros.

Sebetulnya, setingan mesin yang mendukung kesempurnaan sistem pembakaran dapat terjaga apabila pengendara tidak mengabaikan jadwal engine tune up secara periodik. Karena, pada saat ini akan dilakukan penyetelan-penyetelan dan pemeriksaan komponen-komponen mesin.

Jadi, ingat. Jangan lupakan engine tune up secara periodik. Selain demi kenyamanan dan keamanan, dari sana problem-problem kecil akan dicegah agar tidak membesar.(Source : AstraWorld)

Cara Terbaik Memindahkan D - R

Banyak cara halus yang mesti kita terapkan saat berkendara dengan transmisi otomatik. Cara halus ini sangat penting karena efek gaya yang kasar ada yang dapat mempengaruhi respon mesin. Pengoperasian yang kurang tepat (salah satunya) lama kelamaan dapat membuat tenaga mesin terbuang percuma.

Dampak terhadap turunnya performa terkait dengan kekeliruan memindahkan transmisi baik dari posisi D (maju) ke R (mundur) maupun sebaliknya, dari R ke D. Bila setelah memajukan mobil lalu Anda ingin mundur, jangan langsung menggeser transmisi. Tunggu sampai roda berhenti. Demikian pula sebaliknya.

Tips ini perlu kami ingatkan lagi karena kendati sudah lama berkendara dengan transmisi matik, tidak sedikit pengendara yang belum tahu kerugian-kerugian bila mengoper transmisi ke posisi (R) atau (D) setelah maju atau mundur tanpa menghentikan kendaraan terlebih dahulu.

Pemindahan posisi transmisi tanpa menunggu kendaraan berhenti kerap terjadi pada umumnya karena si pengendara sedang terburu-buru. Padahal, menunggu sejenak bukanlah pekerjaan sulit. Justru akan jauh lebih menguntungkan. Apalagi bila menghitung kerugian yang dapat muncul akibat gaya berkendara sekasar itu.

Pemindahan langsung semacam itu sama saja dengan membenturkan komponen-komponen dalam sistem transmisi pada waktu yang tidak tepat. Dua efek buruk yang lama-kelamaan akan terjadi adalah:

1. Muncul suara berisik. Suara tak normal ini biasanya terdengar pada saat perpindahan gigi, mulai masuk gigi, maupun saat kendaraan berjalan.

2. Efek kedua, seperti sudah disebut di atas: tenaga mesin menjadi kurang responsif.

Tenaga menjadi kurang responsif karena kemampuan kopling meneruskan daya dari mesin ke penggerak roda menjadi berkurang. Penyebabnya adalah karena kampas kopling maupun kampas rem di gear box aus.

Keausan juga dapat terjadi pada roda gigi percepatan. Pemindahan ke posisi R atau D saat roda masih berputar mengakibatkan gesekan pada celah (backlash) roda gigi. Celah ini lama kelamaan bisa semakin besar. Nah, celah yang besar itulah yang kemudian mengakibatkan bunyi di sistem transmisi.(Source : AstraWorld)

Air Hujan dan Water Spot Body Mobil

Bulan April ini hujan masih sering turun di beberapa tempat. Terkait dengan kendaraan, waspadai pengaruh buruk air hujan terhadap cat dan body mobil. Sebab, air hujan yang mengguyur mobil dan mengering akan sangat mungkin memunculkan noda berbentuk lingkaran-lingkaran kecil di permukaan body. Inilah yang disebut water spot.

Pada kebanyakan jenis air, apalagi di kawasan kota pinggir pantai, potensi kemunculan water spot akan lebih besar mengingat tingginya kandungan mineral tertentu pada air tersebut. Kandungan kalsium dan metal, misalnya. Dampaknya akan lebih gawat bila air hujan terkontaminasi kandungan asam cukup tinggi.

Karena itu, segera cuci mobil setelah terguyur hujan. Akan lebih baik bila menggunakan air hangat. Bersihkan secara merata mulai dari body, engsel hingga ke bagian tepi-tepinya. Lalu cuci mobil dengan menggunakan shampoo khusus berbusa rendah, kemudian bilas kembali dan lap kering hingga benar-benar tuntas. Yang harus diingat juga: hindari mencuci body dengan shampo berbusa tinggi.

Sebagai tambahan, perlu juga diperhatikan mengenai pemoles mobil. Banyak pengendara yang berusaha merawat cat dengan memoles body mobil menggunakan pemoles berbahan lilin. Jangan terlalu sering menggunakan pemoles seperti ini. Lama kelamaan obat poles ini malah akan memudarkan dan mengikis cat mobil itu sendiri.

Ada baiknya memilih pemoles berbahan resin yang punya kandungan polimer. Kandungan ini berfungsi ganda dan cukup efektif. Selain memberi perlindungan ekstra terhadap partikel yang merusak cat, juga bisa menambah kilap.(Source : AstraWorld)

Mesin Kurang Tenaga Karena Fuel Filter Kotor

Meskipun sudah sering diingatkan, masih banyak pengendara yang terkejut ketika mesin terasa tak bertenaga. Setelah diperiksa, ternyata fuel filter kotor. Hubungan antara fuel filter (saringan bahan bakar) dan kerja mesin memang erat. Jika komponen ini terlalu kotor, supply bensin ke ruang bakar terganggu sehingga kinerja mesin ikut bermasalah.

Karena itu, sangat disarankan untuk membersihkan fuel filter secara berkala. Biasanya setiap kelipatan 5.000 km. Lakukan pula penggantian fuel filter setiap kelipatan 10.000 km.

Penggantian perlu dilakukan rutin mengingat bahan dasar fuel filter adalah kertas. Di kertas inilah terdapat pori-pori untuk menyaring bahan bakar. Lama kelamaan pori-pori tersebut kian rapat sehingga bahan bakar sama sekali sulit menembusnya. Jika sudah demikian rapat, mau tidak mau harus ganti dengan fuel filter baru.

Memeriksa dan mengganti fuel filter akan jauh lebih ringan ketimbang memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan bila fuel filter tidak bekerja dengan baik. Sebagai saringan, peran fuel filter bagi kinerja mesin sangat besar. Komponen ini menghentikan kotoran dan air yang mungkin terkandung dalam bahan bakar.

Andai saja tidak ada fuel filter, material-material perusak itu bisa terus menerobos masuk ke sistem bahan bakar. Implikasi-implikasi jika material itu tak tersaring diantaranya adalah:

Pertama, pembakaran jadi tidak sempurna karena bahan bakar mengandung banyak air, misalnya. Emisi gas buangnya pun tidak ramah lingkungan.

Kedua, kandungan air atau kotoran yang ada di bahan bakar juga bisa mengakibatkan kerusakan (keausan) pada komponen-komponen yang dilaluinya. Misalnya, karat pada dinding-dinding cylinder block. Bila keausan ini terjadi, akan memicu kebocoran pada ruang bakar.(Source : AstraWorld)

Stepper Motor Kotor Udara Tersumbat

Untuk menghasilkan pembakaran, peran udara sangat penting. Itu sebabnya aliran udara ke ruang bakar harus lancar. Bila tersumbat, pembakaran tidak akan sempurna. Salah satu akibatnya adalah mesin mudah mati, bahkan di saat idling. Untuk mempertahankan mesin, masalah seperti ini sering memaksa pengendara menginjak pedal gas dalam-dalam.

Komponen yang juga memainkan peran penting bagi kelancaran aliran udara ke ruang bakar adalah stepper motor. Jika stepper motor kotor, aliran udara dapat tersumbat. Untuk memastikan kondisinya, periksa saja. Letaknya ada diantara saringan udara dan air intake chamber. Membersihkannya pun mudah. Lepas stepper motor dari dudukannya. Lalu bersihkan dengan menggunakan cleaner.

Biasanya, setelah stepper motor dibersihkan, mesin bisa hidup normal. Tapi, mungkin saja problem tetap muncul, mesin masih mudah mati misalnya. Ini terjadi jika plunger pada stepper motor sudah terlalu panjang. Plunger tersebut ada di dalam stepper motor. Bila memang kondisinya sudah memanjang, maka gantilah stepper motor dengan yang baru.

Solusi atas kasus ini mirip dengan mesin yang mati akibat setelan RPM (rotation per minute) terlalu rendah. Hanya, pada beberapa kendaraan yang menggunakan sistem bahan bakar injeksi dan tidak dilengkapi dengan penyetelan RPM, penanganannya adalah dengan memeriksa stepper motor.

Mobil-mobil sekarang memang umumnya menggunakan sistem bahan bakar injeksi. Bila ada keluhan mesin gampang mati pada saat idling, kemungkinan besar karena sistem pengaturan idling-nya bermasalah.

Pengaturan sistem idling ada beberapa macam. Diantaranya dengan menggunakan: stepper motor, rotary selenoid, atau air valve dengan penghantar wax.

Pengaturan sistem idling berfungsi mengatur aliran udara ke mesin pada saat pedal gas tidak diinjak (katup throttle dalam posisi tertutup). Apabila kondisinya kotor dan tersumbat, akan mengakibatkan campuran udara dan bensin yang dibutuhkan untuk pembakaran tidak ideal. Maka, mesin mudah mati pada posisi idling.

Karena itu perlu diketahui cara untuk menghindari agar peranti pengaturan sistem idling tidak kotor. Yang paling mudah adalah melakukan engine tune up secara periodik (10.000 km). Karena, saat tune up, akan dilakukan pembersihan saringan udara dan saluran pada stepper motor.(Source : AstraWorld)

Mobil Bergetar Karena Ban Bergelombang

Masih wajar jika mobil bergetar atau bergoyang saat melintasi permukaan jalan yang tidak rata. Tapi, jika melintas di atas jalan mulus mobil bergetar, sebagai pengendara kita musti mulai waspada. Selain kurang nyaman, getaran seperti ini menandakan ada masalah di seputar ban.

Tuduhan pertama yang diarahkan para teknisi jika kasus seperti ini muncul biasanya adalah perlunya spooring dan balancing. Tapi ternyata penyebab kasus seperti di atas bukan hanya itu. Getaran bisa saja terjadi meskipun ban telah di-spooring dan balancing.

Salah satu penyebab lain munculnya getaran adalah ban benjol atau bergelombang (permukaan ban tidak rata). Jika benjolannya kecil, umumnya getaran akan terasa pada kecepatan sedang (sekitar 60-80 km/jam). Namun, pada benjolan yang ekstrem efeknya bisa menyebabkan mobil terasa bergoyang. Bahkan, jika benjolan ekstrem ini ada di ban depan, pengaruhnya akan mengakibatkan kemudi bergetar.

Karena itu, seandainya mobil terasa bergetar padahal kondisi jalan mulus, jangan lupa periksa ban-ban mobil Anda. Periksa secara fisik. Ban yang benjol akan terasa saat kita raba dengan tangan. Pemeriksaan akan lebih akurat jika kendaraan diangkat hingga roda-roda kendaraan naik. Kemudian putar ban perlahan lahan. Putaran ban yang benjol akan terlihat tidak simetris. Bagian yang menonjol akan cenderung bergerak ke arah luar.

Satu-satunya cara mengatasi getaran akibat ban benjol adalah mengganti dengan ban baru.

Ada dua hal yang seringkali memicu benjolan di ban. Pertama, pengereman mendadak. Pada kendaraan yang belum menggunakan ABS (anti lock braking system), pengereman mendadak akan membuat ban “terkunci” sehingga permukaan ban tertentu mengalami gesekan yang lebih kuat dari permukaan lain. Gesekan ini menyebabkan kembang ban aus yang memudahkan munculnya benjolan.

Kedua, shock breaker yang sudah rusak. Shock breaker yang kurang sempurna membuat body mobil berayun. Ayunan yang berlebih ini dapat mengakibatkan beban tekanan yang tidak sama pada permukaan ban.

Namun, jangan khawatir. Jika Anda tergolong pengendara yang hati-hati dalam memilih ban, kasus ban benjol mustinya tidak pernah terjadi. Sebab, penyebab terbesar yang memicu benjol adalah faktor kualitas. Ban benjol umumnya terjadi pada ban-ban dengan kualitas rendah.(Source : AstraWorld)

Indikator Baterai Menyala Setelah Melibas Genangan

Seorang customer cukup panik ketika berkendara saat banjir tempo hari. Bukan karena mobilnya terjebak air, tapi karena lampu indikator baterai menyala terus setelah melibas genangan. Keterangan di manual book menegaskan bahwa lampu indikator baterai yang tidak mau mati saat mesin hidup berarti telah terjadi sesuatu dengan sistem pengisian listrik.

Memang, begitulah fungsi lampu indikator. Pengendara harus segera bertindak sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah. Andai saja tanda di atas didiamkan, bukan tak mungkin mesin mobil mogok dan sulit dihidupkan. Karena, setelah diperiksa ternyata telah terjadi short circuit (konslet) pada dinamo jalan (alternator). Konslet kemudian diatasi dengan menambal insulator yang koyak.

Insulator yang koyak memang bisa memicu konslet. Sebab, benda seperti plastik ini berfungsi sebagai penyekat kabel positif dan kabel negatif. Air yang mengenang dan menyentuh dinamo dengan insulator yang koyak dapat membuat kedua kutub bermuatan listrik negatif dan positif bertemu, dan terjadilah arus pendek atau konslet pada gulungan dinamo.

Selain banjir, kasus seperti di atas juga bisa terjadi ketika kita mencuci kendaraan, terutama ketika semprotan air ke bagian mesin relatif keras. Pemicunya sama, yaitu cipratan air membuat dua kutub positif dan negatif bertemu akibat insulator yang rusak.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan masalah ini. Pertama, pastikan Anda mengetahui letak dinamo pada mesin, di bagian atas atau di bawah. Hal ini penting untuk memperkirakan ketika akan melalui genangan air. Jangan menerabas genangan air jika diperkirakan air akan menyentuh dinamo. Selain itu, jika hendak mencuci mesin, sebaiknya dinamo dilindungi sementara dengan kantong plastik.

Kedua adalah langkah perbaikan. Apabila diketahui ada kelainan pada dinamo, tidak ada cara lain kecuali harus di-over houl. Periksa secara teliti komponen apa saja yang harus dilakukan penggantian. Umumnya yang terbakar adalah gulungan pembangkit listrik (stator coil) atau gulungan pembangkit magnet (rotor coil). Pada beberapa kasus, ada juga kerusakan yang dipicu oleh kerusakan IC regulator.(Source : AstraWorld)

Jika Terendam Banjir Saat Parkir

Banjir yang terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu tidak hanya “memakan” mobil-mobil yang tengah melaju di jalan raya. Mobil yang tengah diparkir pun musti waspada efek buruk banjir. Salah satu kasus yang sering terjadi adalah rem tangan macet (mengunci).

Gejalanya, ketika rem tangan dibebaskan ternyata roda masih terjepit. Mobil pun sulit bergerak. Jika kendaraan dipaksa untuk maju maupun mundur, roda terasa sangat berat. Bahkan roda terasa tidak bisa berputar.

Jika mengalami kejadian seperti ini, penanganannya sederhana saja. Bebaskan tuas rem tangan dan coba paksakan supaya kendaraan bergerak maju maupun mundur. Bila gangguannya tidak terlalu berat, mestinya roda akan terbebas. Dan biasanya, terdengar bunyi hentakan yang cukup keras seperti bunyi “dak”. Bunyi ini berasal dari roda belakang, tepatnya dari dalam tromol rem akibat kampas sepatu rem yang dipaksa terbebas dari tromol.

Namun, jika bunyi hentakan itu tidak kunjung terdengar dan roda tetap tidak bisa berputar, hentikan langkah di atas. Berarti kasus rem tangan lengket di mobil Anda harus diatasi dengan cara membongkar. Angkat dan buka kedua roda belakang, lalu perhatikan tromol rem. Dalam kondisi tuas rem dibebaskan, tromol rem tidak bisa berputar (seharusnya tromol dalam kondisi terbebas). Ini menunjukkan posisi kampas rem belakang lengket dengan tromolnya.

Cara mengatasi kampas yang lengket adalah dengan memberikan getaran (hentakan) pada permukaan tromol. Ini dapat dilakukan dengan memukul tromol rem dengan palu. Tujuannya supaya daya rekat kampas rem berkurang, sehingga lama kelamaan kampas rem akan terbebas.

Apabila tromol rem sudah terbebas, jangan lupa pula untuk melihat kondisi sepatu rem. Kondisi sepatu rem yang masih laik pakai bisa diketahui dari ketebalan kampas yang minimal 1 milimeter. Daya rekat kampas terhadap rem juga terasa masih kuat. Jika kondisinya sudah tidak memungkinkan lagi, ganti sepatu rem dengan yang baru. Dalam beberapa hal kasus, putaran roda yang terasa berat juga memang dipicu oleh sepatu rem yang terlepas dari dudukannya.

Pada umumnya, rem tangan lengket terjadi karena ada air masuk ke permukaan tromol. Baik karena melibas genangan maupun karena kendaraan memang terendam banjir. Efek air masuk ini makin buruk jika kendaraan langsung diparkir dan rem tangan diaktifkan. Sebab, sepatu rem yang mengering dalam keadaan aktif (menjepit), biasanya akan tetap menempel dengan tromol (lengket). Inilah yang memicu ban macet meskipun rem tangan dibebaskan.

Untuk menghindari kasus seperti ini, sebaiknya jika hendak parkir dalam waktu berhari-hari, pastikan permukaan rem kering. Atau jika tidak memungkinkan, jangan menggunakan rem tangan. Cukup dengan memarkir mobil dalam kondisi gigi persneleng masuk gigi (pada kendaraan menggunakan transmisi otomatis cukup dengan memindahkan tonggak pada posisi P). (Source : AstraWorld)

Kopling Lengket Setelah Terendam Banjir

Jika mobil Anda sempat terendam air saat banjir tempo hari, coba ingat-ingat lagi kinerja mobil Anda. Apakah ada sesuatu yang aneh dengan kopling, misalnya. Apakah ada kesulitan ketika hendak memindahkan gigi transmisi saat mesin sedang berputar?

Susah mengoper gigi transmisi adalah kasus yang biasa terjadi pada kopling yang terkena rendaman air. Pemindahan gigi tersebut dapat dengan mudah dilakukan jika mesin mati. Kasus susah pindah gigi transmisi ini sering disebut dengan istilah “kopling lengket”.

Solusinya sangat sederhana. Pada beberapa kasus, kopling lengket dapat diatasi dengan memaksa mesin berputar pada posisi transmisi masuk dan pedal kopling ditekan. Teknisnya, saat mesin masih mati tekan kopling, lalu masukkan gigi transmisi. Kemudian putar kunci kontak ke posisi “START”. Memang, mobil akan terasa melompat sedikit. Jika lengketnya tidak terlalu kuat biasanya kesulitan mengoper gigi transmisi akan teratasi.

Jika langkah tersebut tidak berhasil (mobil melompat dan mesin langsung mati) atasi kasus di atas dengan memaksa mobil bergerak maju atau mundur dengan didorong saat posisi transmisi masuk dan pedal kopling ditekan. Lakukan cara ini tanpa menghidupkan mesin.

Seandainya langkah itu pun tidak berhasil juga, terpaksa kopling harus di-overhoul. Apabila kondisi kampas kopling masih tebal, plat kopling tersebut cukup dibersihkan saja (amplas). Tetapi jika sudah tampak cacat (terkoyak atau sudah tipis) sebaiknya ganti kampas kopling dengan yang baru. Akan lebih baik lagi bila plat penekannya (rumah matahari) juga diganti.

Pada prinsipnya, susah pindah gigi transmisi ini terjadi ketika pedal kopling tidak berfungsi dengan baik dalam melepas sementara atau membebaskan plat kopling dari fly wheel (roda gila). Dalam kasus “kopling lengket” tugas untuk melepas kedua komponen tersebut terhalang oleh permukaan plat kopling yang menempel fly wheel. Hal ini terjadi karena bahan permukaan plat kopling memang terbuat dari campuran asbes yang akan melunak jika terendam air.

Selain banjir, kopling lengket bisa juga diakibatkan oleh plat kopling yang tersiram bocoran air dari sistem pendingin. Yang pasti, pengaruh air ke plat kopling ini biasanya akan menyebabkan “kopling lengket” jika setelah terkena air mobil tidak digunakan dalam beberapa hari. (Source : AstraWorld)

Mobil Jarang Beroperasi, Kapan Ganti Oli?

Pertanyaan seperti ini muncul dari seorang pengendara yang memiliki mobil lumayan banyak. Karena punya lebih dari satu, maka ada mobil yang benar-benar jarang beroperasi. Lebih sering nongkrong di garasi ketimbang diajak keliling-keliling dari satu tempat ke tempat lain. Praktis, angka di tripmeter mobil tidak cepat bertambah. Lalu, adakah efek buruk jika penggantian oli cuma bersandar pada indikator jarak tempuh?

Apabila mobil tidak dihidupkan dalam waktu lama atau jarang dipakai, sebaiknya penggantian oli juga memperhatikan masalah waktu. Berapa pun angka di KM, jika oli mesin sudah lebih dari 3 bulan lebih baik ganti dengan yang baru. Kecuali, ada keterangan khusus baik dari pabrikan mobil maupun pabrikan oli.

Penggantian oli secara berkala ini perlu dilakukan agar kualitas maupun kuantitasnya tetap maksimal. Kondisi oli yang prima sangat dibutuhkan agar tugas pelumasan komponen-komponen mesin dapat berjalan dengan baik.

Terlepas dari masalah jarak tempuh maupun waktu pakai, ada ciri-ciri yang bisa kita kenali untuk mengetahui kualitas oli. Karena, bisa saja jarak tempuh masih pendek dan waktu pakai belum sampai 3 bulan tapi oli sudah masuk kategori rusak. Contoh, jika tercampur air setelah terkena banjir misalnya.

Ciri ciri oli yang sudah buruk diantaranya adalah warna yang sudah kehitam-hitaman (keruh). Jika dioleskan di ujung-ujung jari akan terasa kasar. Rasa kasar adalah tanda bahwa oli sudah banyak mengandung serbuk metal, maupun kotoran.

Pada beberapa kasus, oli mesin juga bisa berwarna coklat kental mirip susu coklat. Ini terjadi jika oli mesin tersebut telah bercampur air. Air ini bisa berasal dari mesin itu sendiri, akibat adanya kebocoran pendinginan. Bisa juga air ini berasal dari luar, seperti jika kendaraan terendam air atau memasuki genangan air. (Source : AstraWorld)

Hati-Hati Kotoran Masuk ke Fan Radiator

Sekali waktu sempatkan diri untuk memeriksa putaran fan radiator tanpa menghidupkan mesin. Gunakan jari tangan untuk memutar fan. Bila tampak tersendat, barangkali banyak kotoran di motor fan.

Kotoran, debu, dan karat memang sangat mungkin menempel di motor fan. Hal ini biasanya terjadi karena seal pada motor fan aus. Jika kotoran ini menumpuk, lama-lama akan mempercepat proses korosi. Korosi dan kotoran inilah yang membuat fan tersendat, bahkan macet.

Jangan terlalu menganggap remeh masalah kotoran atau karat fan dari kotoran. Implikasinya bisa mempengaruhi sistem pendinginan mesin. Jika fan tidak dapat berputar maka proses pendinginan air radiator terganggu. Ujung-ujungnya, panas mesin tidak segera dilepas sehingga temperatur mesin lama-lama naik dan terjadilah overheating.

Ada beberapa penyebab yang dapat memicu fan tidak dapat berputar dengan baik. Bisa saja fan tidak dapat berputar karena memang tidak ada tegangan arus listrik yang mengalir ke motor fan. Ini bisa kita ketahui saat mesin hidup. Kasus seperti ini biasanya dipicu oleh kerusakan akibat fuse (sekring) fan putus, kabel putus, atau relay putus.

Seperti disebutkan di atas, hal lain yang pada umumnya menyebabkan fan macet adalah kotoran atau karat. Meskipun masalah kotoran ini jarang terjadi, bila muncul pengaruhnya akan lebih parah. Jika tidak ada tegangan listrik, fan mungkin sekadar tidak berputar. Tapi jika macet karena kotoran, mungkin saja lama kelamaan kumparan pada motor fan terbakar karena tersengat hawa panas akibat putaran motor yang terhambat. (Source : AstraWorld)

Cegah Kopling Slip pada Transmisi Matik

Kasus berikut ini kerap terjadi pada mobil yang pemiliknya kurang perhatian terhadap oli transmisi matik. Awalnya roda kendaraan terasa kurang responsif, mobil baru bergerak maju / mundur setelah mesin mencapai RPM (rotation per minute) tinggi. Bila dibiarkan terus, bukan tak mungkin suatu saat mobil tidak sanggup bergerak sama sekali.

Secara teknis, peran oli transmisi (automatic transmission fluid / ATF) memang sangat penting. Tekanan cairan ini berguna dalam meneruskan tenaga dari mesin ke penggerak roda. Karena kualitas yang jelek, otomatis daya lumasnya juga kurang bagus. Di samping daya lumas menurun, daya serap panasnya juga akan berkurang. Keadaan seperti ini lama kelamaan akan membuat kanvas kopling menjadi lebih cepat aus (tipis).

Ketika aus itulah proses penerusan tenaga dari mesin ke penggerak menjadi terganggu. Mekanik sering mengistilahkan kondisi ini dengan “kopling slip”.

Karena itu, lakukan penggantian oli transmisi secara periodik sesuai dengan anjuran produsen. Penggantian oli transmisi matik sangat dipengaruhi oleh tipe oli dan masa pakai. Umumnya tanda-tanda fisik oli transmisi yang sudah harus diganti adalah: sudah encer, bau terbakar, dan warnanya relatif lebih hitam.

Jauh lebih baik mengganti oli transmisi matik secara teratur ketimbang mengganti komponen jika terjadi kerusakan pada sistem transmisi. Apabila kopling sudah slip, perbaikan yang harus dilakukan adalah dengan melakukan overhoul transmisi serta mengganti kopling maupun komponen-komponen yang aus.(Source : AstraWorld)

Tenaga Kendor Akibat Knalpot Bocor

Jangan tergesa-gesa menyalahkan performa mesin jika Anda merasa mobil kurang bertenaga. Bukan tak mungkin kesalahan terletak pada komponen lain. Karena knalpot bocor, misalnya. Untuk mengetahui kebocoran knalpot dapat dilakukan dengan cara mendengar. Knalpot yang bocor biasanya menghasilkan suara gas buang lebih berisik dan keras seiring putaran mesin.

Bila benar knalpot mengalami kebocoran, perbaikan dapat dilakukan dengan mengelas bagian-bagian yang bocor. Namun jika sudah terlalu parah dan keropos di mana-mana, mau tidak mau knalpot tersebut harus diganti dengan yang baru.

Knalpot bocor memang dapat mempengaruhi performa mesin. Hubungan sebab akibat itu terjadi karena secara teknis kebocoran pada knalpot dapat mengurangi pemanfaatan panas yang dihasilkan mesin.

Normalnya, dari 100% panas yang dihasilkan mesin, 32% hilang akibat pendinginan mesin, 6% hilang akibat gesekan, 3% hilang akibat bermacam pompa di mesin, 34% akan terbuang melalui gas buang. Nah, hanya 25% lah yang dimanfaatkan untuk menjadi tenaga. Jumlah untuk tenaga inilah yang akan semakin kecil jika knalpot bocor. Karena panas mesin yang terbuang ke udara bebas melalui knalpot semakin besar. Itu sebabnya mesin terasa kurang bertenaga.

Selain masalah usia, kebocoran pada knalpot umumnya dipicu oleh korosi (karat). Korosi pada komponen knalpot bisa terjadi karena efek kondensasi (karena perbedaan temperatur antara di dalam dan di luar pipa knalpot) maupun karena kandungan garam yang cukup tinggi di udara sekitar kendaraan.

Dari uraian itu, ada beberapa tindakan yang perlu kita perhatikan agar kasus knalpot bocor tidak terjadi.

Jangan sering-sering idling (stationer) atau berkendara dalam kecepatan rendah pada waktu yang lama. Ini untuk mencegah mengendapnya air dalam pipa knalpot.
Jagalah kebersihan bagian kolong kendaraan terutama pada saat musim hujan. Di antaranya adalah pipa atau saluran knalpot.
Beri perhatian extra pada knalpot bila sering melewati daerah-daerah yang mengandung kadar garam yang tinggi (melewati pantai misalnya). Cara ini untuk mencegah korosi.(Source : AstraWorld)

Jika Indikator Accu Menyala Terus

Sewaktu lampu indikator accu (baterai) menyala terus, mobil memang masih bisa dioperasionalkan. Mesin tetap hidup seolah tidak terjadi apa-apa. Namun jangan anggap remeh. Lampu indikator accu yang menyala terus saat mesin hidup adalah tanda telah terjadi masalah dengan sistem pengisian kelistrikan. Mungkin undercharge, bisa juga overcharge.

Pada prinsipnya supply dan kebutuhan listrik harus setara. Kuncinya, ada pada alternator (komponen yang mengubah tenaga putar menjadi listrik). Energi listrik yang dihasilkan komponen ini harus sesuai dengan beban listrik yang dipakai. Untuk ini, hampir semua mobil mempunyai tegangan standar output alternator. Yaitu, antara 13 volt sampai 15,2 volt.

Pasokan listrik dari alternator tidak boleh di bawah maupun di atas angka tersebut. Jika pasokan listrik di bawah angka standar, maka disebut undercharge. Sebaliknya, jika lebih dari 15,2 volt maka disebut overcharge.

Efeknya bisa sama-sama merepotkan. Jika dibiarkan terus dalam kondisi undercharge, bukan tidak mungkin mesin mogok dan tidak dapat di-starter. Sebab, untuk men-starter butuh pasokan listrik besar.

Yang lebih parah, mungkin saja accu mobil meledak. Terutama ketika terjadi overcharge. Karena saat supply dari alternator berlebih, maka reaksi kimia di dalam accu membuat accu panas dan bertekanan sehingga mengakibatkan ledakan.

Karena itu, perhatikan langkah-langkah yang dapat Anda lakukan jika lampu indikator accu tiba-tiba menyala:

Pastikan apakah kasus ini terjadi karena overcharge atau undercharge. Yaitu dengan menyentuh accu. Jika panas berlebih dan atau keluar air dari tutup aki, biasanya karena overcharge. Jika accu tidak panas, ada kemungkinan undercharge.
Bawa mobil ke bengkel. Karena pengerjaannya tidak dapat dilakukan sendiri.
Jika memang undercharge, bawa mobil ke bengkel dengan mematikan beban-beban kelistrikan (ac, lampu, tape dsb). Jika terpaksa harus menghidupkan lampu karena berjalan di malam hari, hidupkan lampu hazard saja. (Source : AstraWorld)

Mengetahui Isi Minyak Rem Saat Handbrake Beroperasi

Sebagai pengendara kita tentu familiar dengan handbrake (rem tangan). Komponen ini kita operasikan tatkala kita memarkir kendaraan dan meninggalkannya di suatu tempat. Handbrake akan mengunci roda sehingga tidak dapat berputar ke depan maupun ke belakang.

Saat mengoperasikan handbrake, coba perhatikan dashboard. Yang normal, ketika tuas handbrake kita tarik, maka lampu indikator akan menyala. Lampu indikator handbrake ini akan mati kembali ketika handbrake tidak diaktifkan.

Maka, jangan anggap remeh ketika Anda menemukan lampu indikator yang menyala terus meskipun rem tangan tidak kita operasikan. Lampu indikator handbrake yang tetap menyala meskipun tidak dioperasikan adalah petunjuk bahwa Anda harus segera memeriksa minyak rem. Kemungkinan besar kuantitas cairan yang sangat vital dalam sistem rem tersebut berkurang. Baik karena kebocoran maupun karena terjadinya keausan kanvas rem.

Pada beberapa produk, pabrikan mobil sebenarnya sudah memberikan keterangan mengenai hubungan indikator minyak rem dan handbrake di manual book agar pengendara dapat mengambil langkah tepat, tidak panik dan bingung. Dan yang lebih penting, agar kendaraan tidak mengalami kerusakan lebih parah. Pabrikan menempatkan pengukur permukaan minyak rem dan menghubungkannya dengan mekanisme kerja handbrake.

Kuantitas minyak rem di tangki reservoir memang harus diperhatikan. Tangki reservoir ini terletak di master silinder. Segera tambahkan bila permukaan minyak rem berada jauh di bawah tanda “MIN”. Kemudian lakukan pemeriksaan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kebocoran pada sistem rem.

Salah satu gangguan yang dapat muncul ketika kuantitas minyak rem di bawah batas toleransi adalah masuknya udara palsu. Hati-hati bila sistem rem kendaraan Anda mengalami kasus seperti ini. AstraWorld pernah mengulas pada tips and trick edisi sebelum ini. Udara palsu dapat membuat sistem rem tidak bekerja dengan baik. Udara yang “terjebak” dalam sistem rem akan menghalangi penerusan gaya tekan dari pedal rem menuju ke roda-roda. (Source : AstraWorld)

Menghentikan Kendaraan Saat Rem Tak Berfungsi

Ketika menyadari kendaraan mengalami kerusakan fungsi rem, biasanya pengendara sangat terkejut dan panik. Apalagi jika pada saat itu kendaraan sedang melaju di jalan raya. Kepanikan inilah yang umumnya membuat pengendalian laju kendaraan menjadi tidak terkontrol dan sangat potensial menimbulkan kecelakaan lalulintas.

Ada dua kemungkinan kerusakan fungsi rem yang umumnya baru kita ketahui saat kendaraan sedang melaju: rem blong dan rem macet. Keduanya sama-sama berbahaya. Bahkan rem yang macet (menjepit terus) dapat mempengaruhi arah steer (kemudi). Rem yang macet dapat mengakibatkan kemudi tertarik ke kiri atau ke kanan karena roda terkunci.

Bila mendapati kerusakan rem dalam kondisi kendaraan sedang melaju, yang pertama harus dilakukan adalah menghentikan laju kendaraan. Masalahnya, adakah cara lain yang dapat kita gunakan untuk menghentikan kendaraan tanpa menginjak pedal rem?

Jawabannya ada. Untuk kondisi seperti ini kita dapat menghentikan laju kendaraan dengan menggunakan rem tangan. Tentu saja rem tangan ini baru dapat kita operasikan saat kecepatan kendaraan sudah sangat rendah (di bawah 10 km/jam).

Untuk ini, ada beberapa step yang harus kita lakukan sebelum mengoperasikan rem tangan.

1. Turunkan kecepatan kendaraan dengan memindahkan gigi perseneling yang lebih rendah secara bertahap (5-4,4-3,3-2,2-1).
2. Apabila pada bahu jalan terdapat rumput, gunakan bahu jalan yang berumput tersebut untuk semakin memperlambat laju kendaraan.
3. Setelah kecepatan kendaraan sudah relatif pelan, maka lakukan pengoperasian rem tangan untuk menghentikan laju kendaraan.

Setelah kendaraan berhenti total, segera lakukan pemeriksaan komponen rem. Bila ada kerusakan, segeralah lakukan perbaikan. Menghentikan kendaraan tanpa fungsi rem seperti di atas ini relatif lebih aman ketimbang panik yang berpotensi kendaraan melaju tanpa kontrol. (Source : AstraWorld)

Pemeriksaan Setelah Perjalanan Panjang

Perjalanan panjang tentu membuat tubuh lelah. Bila tidak diperhatikan keadaannya, bukan mustahil malah jatuh sakit.

Begitu juga yang terjadi pada kendaraan. Bila liburan tempo hari Anda sempat mudik dengan berkendara, lakukan pemeriksaan pasca mudik. Siapa tahu ada komponen-komponen yang berpotensi menimbulkan masalah setelah menempuh medan dan beban berat.

Untuk itu, kami menyiapkan panduan yang bisa Anda gunakan untuk memeriksa kendaraan setelah mudik.

Pertama kali, pelajari dulu bagian mana yang kira-kira menahan beban paling berat selama perjalanan. Anda bisa menentukan dengan mempertimbangkan beban yang diangkut, kondisi jalan, serta jarak tempuh.

Contoh: bila jalan berbatu dan bergelombang, dahulukan memeriksa bagian kaki-kaki kendaraan Anda. Periksa dari kemungkinan terjadi ketidakpresisian. Bisa Anda lakukan dengan mendengarkan kemungkinan timbulnya bunyi-bunyi yang tidak normal.

Atau, bila jalan yang Anda tempuh banyak mengalami kemacetan, jangan lupa memeriksa rem dan kopling. Kemungkinan kanvas-kanvasnya tipis (bahkan habis).

Bila medannya berdebu, arahkan perhatian Anda ke saringan udara. Kemungkinan besar akan sangat kotor. Perhatian juga perlu diarahkan ke oli mesin. Kemungkinan besar, akibat sisa pembakaran membuat oli mesin ikut tercemar.

Di luar pertimbangan-pertimbangan khusus tadi, ada pemeriksaan umum yang sebaiknya dilakukan setelah menempuh perjalanan panjang:

Eksterior dan Interior
Bersihkan bagian eksterior dan interior kendaraan dari kotoran-kotoran. Bila terlalu lama menempel, kotoran-kotoran tersebut bisa mengeras dan mengakibatkan cat body (eksterior) kendaraan kusam dan cacat. Pada bagian interior, kotoran yang tidak dibersihkan akan menimbulkan bau tak sedap.

Ban
Periksa kondisi kembang ban dan tekanan anginnya. Jangan lupa normalkan kembali tekanan angin ban (sebelum melakukan perjalanan panjang biasanya pengendara menambah tekanan angin untuk menghindari terjadinya hydroplanning).

Air
Periksalah air-air pada aki, air radiator, dan air washer wipper dari kemungkinan berkurang. Tambahkan bila jumlahnya di bawah batas minimum.

Oli
Periksalah oli-oli pada mesin, persneling, gardan, power steering, rem, kopling. Cek kualitas dan kuantitasnya seperti yang pernah dilakukan saat mempersiapkan perjalanan panjang.

Mesin
Periksa tenaga mesin dan suara-suara yang timbul di mesin. Apakah masih normal atau tidak? Anda perlu memberi perhatian lebih serius kalau tenaga mesin terasa berkurang dari biasanya dan banyak muncul suara-suara tidak normal. Bila muncul gejala-gejala ini, sebaiknya bawa kendaraan Anda ke bengkel.

Penggerak-penggerak
Periksa kopling, persneling, kopel, gardan, as, bearing roda, termasuk juga roda-roda. Dengarkan baik-baik apakah muncul suara-suara yang tidak normal saat kendaraan bergerak.

Lampu-lampu
Periksa semua lampu kendaraan Anda dari kemungkinan putus. Penggunaan lampu yang lebih lama dan frekuensi yang lebih tinggi lebih memperbesar kemungkinan terjadinya kerusakan.(Source : AstraWorld)

Sepuluh Hal dalam Merawat si Kulit Bundar

Berdasarkan data yang dipublikasi harian ternama “The New York Times”, Departemen Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya AS, mencatat terdapat 660 kasus kecelakaan lalu lintas karena ban kurang tekanan angin. Hal serupa juga ditemukan dalam penelitian yang disponsori Rubber Manufacturers Association (RMA) terhadap 1000 orang pengemudi di seluruh negara bagian AS. Dari penelitian ini ditemukan fakta:

* 63% pengendara mobil menyebutkan bahwa tekanan ban sangat mempengaruhi jarak tempuh kendaraan.
* Hanya 19% dari para pengemudi yang memeriksa kondisi tekanan ban mobil mereka.
* Tiap bulan, tiga dari empat pengendara mobil mencuci kendaraan mereka, sementara hanya satu dari lima pengendara yang memeriksa tekanan ban mobil mereka.

Wajar jika kecelakaan akibat ban yang kurang tekanan angin mendominasi kasus kecelakaan lalulintas. Berikut ada 10 tips bagaimana melakukan perawatan ban mobil;

1.Jangan menunggu hingga ban rusak. Biasakan untuk selalu memeriksa tekanan ban mobil anda, paling sedikit sekali sebulan dan terutama sebelum melakukan perjalanan jarak jauh. Ban dengan tekanan yang kurang memadai akan menyebabkan mudah panas karena gesekan yang tinggi dengan aspal, sehingga ban cepat aus dan bisa membahayakan keselamatan mengemudi.
2.Anda harus hapal dengan tekanan yang proporsional dari ban mobil Anda. Ukuran tekanan ban yang pas bisa dilihat pada stiker yang menempel di bagian dalam dari pintu kendaraan Anda, atau pada buku petunjuk pemilik kendaraan.
3.Untuk pengukuran yang valid terhadap tekanan ban mobil Anda, periksalah ban saat suhu mereka dingin. Jika mobil Anda habis menempuh perjalanan jauh, tunggulah kurang lebih tiga jam.
4.Lakukan pemeriksaan berkala, paling tidak sebulan sekali dan jagalah agar ukuran tekanan ban mobil Anda selalu pada batasan yang proporsional. Sehingga mobil Anda siap untuk digunakan, jika sewaktu-waktu Anda butuhkan.
5.Uang koin bisa digunakan sebagai alat penunjuk bahwa ban mobil Anda telah gundul.
Letakkan uang koin di tapak ban mobil Anda. Jika Anda bisa melihat seluruh gambar uang koin tersebut, maka saatnya untuk ganti ban.
6.Buat jadwal, kapan Anda harus melakukan rotasi ban antara yang di depan dengan yang di belakang tiap 6000 mil, agar menyeragamkan kondisi seluruh ban dan mempertahankan masa pakai ban lebih lama.
7.Usahakan menghindari lubang di jalan. Sebab lubang yang terlalu besar tak hanya bisa merusak ban mobil Anda, melainkan juga akan mengganggu keseimbangan atau balance ban mobil.
8.Jangan anggap remeh tutup pentil. Ban tanpa penutup pentil bisa jadi menyebabkan kebocoran udara dari dalam ban dan bisa mengakibatkan ban kekurangan tekanan.
9.Periksalah keseimbangan atau balance ban mobil Anda secara periodik, untuk menghindari putaran ban yang tak stabil.
10.Perhitungkan bobot yang harus dimuat oleh mobil Anda. Jika muatan melebihi kapasitas maksimal dapat menimbulkan tekanan yang berlebih pada ban mobil Anda dan itu bisa sangat membahayakan. (Source : AstraWorld)

Cara Darurat Saat Kabel Kopling Sekarat

Masih banyak pengendara yang bingung ketika kabel kopling tiba-tiba putus di tengah jalan. Dalam situasi seperti itu memang sangat merepotkan pengendara. Bukan apa-apa. Peran kabel kopling sangat penting dalam menghubungkan maupun melepas putaran mesin dan persneling. Ketika kabel kopling putus otomatis sistem penggerak tidak dapat berfungsi normal. Perpindahan gigi pun terhambat.

Karena selalu dalam posisi tertarik dari dua ujung yang berlawanan (pedal kopling dan garpu pembebas) kabel kopling memang sangat mungkin putus. Apalagi bila usia komponen ini sudah relatif tua. Kabel kopling dapat juga putus bila kurang pelumasan.

Itu sebabnya dalam banyak tips biasanya pengendara disarankan (apalagi bagi Anda yang akan menempuh perjalanan mudik) untuk melengkapi kendaraan dengan kabel kopling cadangan. Jika sewaktu-waktu putus di tengah jalan, dapat segera dilakukan penggantian.

Tapi seandainyapun terlupa dan terjadi kasus yang kurang menguntungkan seperti ini kita tidak perlu panik. Berikut ini cara darurat yang dapat kita lakukan saat kabel kopling sekarat:

Matikan mesin sehingga penggerak tidak berputar.
Masukkan perseneling ke gigi percepatan 2, kemudian hidupkan mesin. (Jika gigi 1, kecepatannya akan tidak stabil atau 'ajrut-ajrutan')
Jalankan kendaraan selama perjalanan dengan gigi perseneling 2 tersebut.
Jalankan kendaraan pada jalur lambat dan hindari jalur dengan kendaraan sering berhenti atau macet.
Jagalah jarak aman sekitar 40-100 meter dari kendaraan di depan anda.
Tapi ingat, cara ini hanya untuk kondisi darurat. Hanya bisa menjadi alternatif bila jalanan relatif lengang. Segera ganti bila telah menemukan bengkel atau tempat yang memungkinkan penggantian kabel kopling. (Source : AstraWorld)

Sabun Penambal Radiator Bocor

Peran radiator dalam sistem pendingin sangat penting. Di komponen inilah air radiator tersimpan. Air radiator akan bersirkulasi untuk menyerap dan melepaskan panas mesin. Proses penyerapan dan pelepasan panas tersebut tidak akan berjalan maksimal jika kuantitas air tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.

Lama-lama, air radiator memang bisa berkurang. Karena radiator bocor, misalnya. Dari sekian banyak penyebab, ada beberapa hal yang paling sering memicu kebocoran pada radiator. Yaitu: korosi (karat), benturan (baik karena tabrakan maupun karena terkena kibasan kipas radiator). Khusus untuk bahan fiber, penyebab lainnya adalah panas dan tekanan air radiator. Akibat hal-hal ini, dapat terbentuk rongga atau celah di plat-plat (fiber) radiator. Dari celah itulah air merembes keluar.

Nah, jika suatu ketika mesin mobil Anda mengalami overheating, dan setelah melalui pemeriksaan ternyata ditemukan kebocoran pada radiator, tidak perlu panik. Ada langkah darurat yang bisa kita lakukan. Tambal saja bagian yang bocor tersebut dengan sabun mandi batangan. Untuk sementara, tambalan ini akan mencegah air merembes keluar. Sehingga proses pendinginan mesin bisa berlangsung normal kembali.

Setelah radiator tertambal, Anda bisa mengoperasikan kembali mobil. Tapi jangan lupa untuk mengontrol temperatur pada instrumen panel. Bila jarum di temperatur gauge mulai naik, (mendekati “H”), matikan dan dinginkan mesin kembali. Setelah temperatur turun di bawah normal, kembali jalankan kendaraan Anda. Segeralah perbaiki kebocoran bila Anda menemukan bengkel. (Source : AstraWorld)

Radiator Mampet Hati-Hati Mesin Macet

Berdasarkan catatan AstraWorld, salah satu kasus yang sering dikeluhkan para pemudik adalah overheating. Temperatur mesin naik, lalu mati sama sekali. Butuh waktu beberapa menit untuk mendinginkan dapur pacu mobil. Situasi ini kerap dialami pemudik mengingat seringnya terjadi kemacetan di jalur mudik. Belum lagi faktor jarak tempuh dan medan yang mengharuskan mesin bekerja lebih ekstra.

Langkah-langkah preventif yang biasanya dilakukan dalam rangka mencegah overheating pada umumnya adalah kuantitas maupun kualitas air. Mereka akan memeriksa apakah kuantitasnya cukup dan airnya tidak kotor. Tindakan ini memang sangat membantu karena jika dua hal ini tak terpenuhi efeknya bisa langsung mengganggu kelancaran fungsi kerja sistem pendingin.

Tapi, jangan lupakan yang satu ini. Kondisi radiator sendiri harus diperhatikan. Bukan tak mungkin dinding-dinding saluran radiator sudah tidak dalam kondisi baik. Berkarat dan kotor, misalnya. Efek langsung ke mogok memang tidak terasa. Namun, pengaruhnya terhadap kinerja sistem pendingin sangat erat.

Yang jelas, karena radiator berkarat dan kotor, kualitas air radiator juga bisa ikut-ikutan buruk. Air radiator yang kotor tentu kurang maksimal dalam menyerap panas mesin.

Tak hanya merusak kualitas air, karat dan kotoran yang berlebihan suatu saat juga dapat menyumbat saluran-saluran di dalam radiator. Akibatnya, sistem pendinginan mesin akan terganggu karena sirkulasi air radiator tidak lancar.

Jadi, jangan lupa melengkapi antisipasi masalah pada sistem pendingan dengan memeriksa kondisi radiator. Jika berkarat dan kotor service-lah radiator mobil Anda. Mestinya, radiator tetap terjaga kebersihannya jika dilakukan penggantian air radiator secara teratur sesuai dengan yang disarankan produsen mobil. (Source : AstraWorld)

Beda Jarak Perjalanan, Beda Tekanan Ban

Jangan anggap sama. Tekanan ban yang digunakan untuk perjalanan jauh mestinya berbeda dengan tekanan ban yang digunakan untuk pemakaian dengan jarak biasa-biasa saja (normal). Jadi, bagi yang akan mudik lebaran nanti, coba perhatikan info ini baik-baik.

Sebetulnya, masing-masing pabrikan ban sudah menjelaskan keterangan mengenai tekanan ban standar. Biasanya terletak di pillar pintu dekat pengemudi. Angka ini menerangkan standar tekanan yang selayaknya digunakan untuk berkendara di kondisi normal. Untuk pulang pergi kantor, berbelanja dan keperluan sehari-hari misalnya. Dari segi kecepatan biasanya pengendara juga tidak terlalu ngebut.

Agak berbeda ketika kendaraan dipaksa menempuh jarak jauh. Pada kondisi ini pun biasanya pengendara terpacu untuk berkendara dengan kecepatan tinggi. Karena itu, untuk penggunaan jarak jauh sebaiknya tambahkan tekanan ban sebesar 0.2 ~ 0.3 kg/cm2 dari tekanan standar.

Semua ini terkait dengan efek pergerakan udara. Jarak dan kecepatan akan sangat mempengaruhi tekanan dan temperatur udara di dalam ban. Kerapatan udara yang rendah (tekanan ban kurang) akan mudah menaikkan temperatur udara bila digunakan untuk kecepatan tinggi dan jarak jauh. Ketika temperatur naik, tekanan pun akan meningkat. Risiko paling fatal adalah pecah ban.

Kalaupun tidak sampai pecah, tekanan yang tidak sesuai dengan beban yang harus dipikul akan mengakibatkan keausan yang tidak rata pada permukaan ban. Bila tekanan terlalu rendah keausan ban terjadi di bagian pinggir. Bila tekanan ban terlalu tinggi, keausan akan terjadi di bagian tengah ban. (Source : AstraWorld)

Mesin Malfungsi Setelah Extra Fan AC Mati

Ternyata, bukan hanya pengemudi yang merasa panas ketika terjadi sesuatu pada komponen AC. Mesin pun dapat ikut-ikutan ngadat. Mogok misalnya. Kasus ini pernah dialami salah seorang customer AstraWorld. Ia kaget karena tiba-tiba mesin mobilnya overheating.

Setelah diselidiki, yang menjadi pemicu masalah adalah extra fan AC. Komponen yang mestinya berfungsi mempercepat pendinginan freon dengan menghembuskan udara ke condensor itu tidak bekerja dengan baik. Akibatnya, freon di condensor tidak mengalami proses kondensasi dengan baik. Maka proses pendinginan ruangan (kabin mobil) pun terganggu.

Kaitan antara ketidakberfungsian extra fan AC dan suhu mesin yang naik terjadi karena adanya kedekatan letak antara condensor AC dan radiator pendingin. Ketika extra fan AC tidak bisa menghembuskan angin dingin dari udara luar, maka suhu condensor meninggi. Ketika itulah panas pada condensor juga terasa sampai ke (diserap) radiator. Radiator jadi ikut-ikutan panas. Inilah yang kemudian memicu mesin overheating.

Bila mengalami hal seperti di atas, terpaksa untuk sementara waktu Anda harus berkendara tanpa pendingin ruangan. Matikan AC untuk mengatasi overheating. Dengan mematikan AC, maka radiator pun tidak menyerap panas yang timbul dari condensor. Solusi finalnya tentu harus dengan melakukan perbaikan extra fan AC.

Ada dua sebab umum yang biasanya memicu kerusakan extra fan AC. Pertama, faktor usia. Kedua, kelebihan freon. Tekanan freon yang berlebihan akan membuat kerja extra fan lebih berat sehingga akan membuat komponen ini cepat panas dan tidak awet. Dua hal ini semestinya menjadi perhatian penting bila ingin AC mobil awet dan tidak mengganggu kinerja mesin. (Source : AstraWorld)

Bergetar Saat Ngerem, Segera Periksa Cakram

Letak cakram rem (disc brake) memang di bagian bawah, dan agak tersembunyi. Tapi jangan segan-segan untuk sekali waktu memeriksa komponen yang sangat vital dalam pengendalian laju kendaraan ini. Bukan tak mungkin permukaan cakram rem mobil Anda sudah tidak rata, atau bergelombang. Berkendara dengan cakram rem yang bergelombang sangat tidak nyaman dan berbahaya.

Meskipun tertutup, deteksi kerusakan atas permukaan cakram rem dapat dilakukan dengan cara yang sederhana. Indikasi adanya kerusakan dapat diketahui dari seberapa pakem rem mobil Anda saat digunakan untuk ngerem. Bila kurang menggigit, ini tanda telah terjadi masalah pada cakram rem.

Untuk lebih memastikan, coba perhatikan ketika pedal rem Anda injak. Apakah terasa getaran di pedal rem? Bila ya, pasti permukaan cakram mobil Anda bergelombang.

Ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab cakram rem bergelombang. Yang paling sering adalah karena banyaknya kotoran yang menempel di permukaan cakram. Ketika rem dioperasikan kotoran-kotoran ini akan menggesek dan merusak cakram.

Kedua, faktor usia. Semakin lama usia pemakaian cakram rem, kemungkinan bergelombang (rusak) juga menjadi semakin besar.

Kemungkinan ketiga adalah masalah kualitas kampas rem (disc pad). Kampas rem yang berbahan dasar keras cenderung merusak cakram. Hal ini sering terjadi bila disc pad yang digunakan di sistem pengereman mobil Anda ternyata imitasi.

Dari ketiga kemungkinan itu, kita dapat melakukan perawatan cakram rem dengan lebih baik. Yaitu:

Lakukan pemeriksaan sistem rem setiap 10.000 km dan lakukan pengurasan minyak rem setiap 20.000 km.
Gunakan disc pad dengan original.
Jaga kebersihan kolong, terutama pada bagian rem (cakram maupun tromol).(Source : AstraWorld)

Merawat Boots Mencegah Kerusakan Drive Shaft

Sekali waktu coba perhatikan kendaraan Anda saat diajak menikung. Apakah terdengar bunyi “klotok... klotok” di seputar roda depan? Mudah-mudahan tidak. Sebab, jika terdengar itu berarti Anda harus siap-siap mengeluarkan dana yang lumayan besar. Suara itu menandakan ada cikal bakal kerusakan pada drive shaft. Bila didiamkan, bukan tak mungkin Anda harus mengganti komponen ini.

Sebetulnya ada perawatan sederhana yang jauh lebih murah ketimbang mengganti satu set drive shaft. Sebelum komponen yang berperan penting dalam meneruskan tenaga putar dari gardan menuju roda-roda penggerak ini rusak, lakukan pemeriksaan rutin karet drive shaft (boots). Jika robek, segera ganti dengan yang baru.

Perawatan dan deteksi dini terhadap boots memang dapat mencegah kerusakan fatal pada drive shaft. Hubungan ini sangat jelas mengingat boots yang berupa karet dengan warna hitam berfungsi sebagai penjaga kualitas dan kuantitas gemuk (grease) pada drive shaft. Gemuk sangat penting mengingat intens-nya gesekan-gesekan saat drive shaft bekerja. Bila boots robek, gemuk perlahan-lahan pasti habis. Bisa pula gemuk menjadi kotor karena debu dan kotoran dari luar masuk melalui celah-celah yang ada.

Bunyi itu terdengar karena debu dan gemuk yang habis tadi membuat logam-logam yang saling bergesekan sehingga aus. Keausan itulah yang kemudian membuat putaran oblak (tidak presisi), dan kemudian menimbulkan bunyi.

Tak hanya bunyi aneh dan kerusakan drive shaft. Seperti pernah AstraWorld ulas pada edisi sebelumnya, peristiwa yang lebih mengerikan bisa saja terjadi. Boots robek yang didiamkan suatu ketika dapat mengakibatkan as roda patah.

Jadi, jangan biarkan saja bila terdengar bunyi aneh di seputar roda depan. Antisipasi boots dari kemungkinan bocor atau robek. Cara perawatan yang mudah adalah dengan melakukan pemeriksaan rutin setiap 10.000 km. Apabila ada gejala boots mulai retak-retak atau gemuk sudah mulai bocor, segeralah ganti. Dan jangan lupa gunakan boots drive shaft original karena terbuat dari bahan yang kuat.(Source : AstraWorld)

Cara Pintar Merawat Karet Wiper

Bila kebetulan melewati mobil-mobil yang diparkir di bawah sengatan terik matahari, perhatikanlah bagian depannya. Apakah wiper masih menempel pada kaca atau sudah ditegakkan? Siapapun yang paham efek negatif panas terhadap karet pasti akan melakukan option ke dua. Sebelum meninggalkan mobil dalam waktu yang lama mereka menarik wiper dan menegakkannya agar tidak menempel permukaan kaca.

Cara di atas adalah salah satu upaya sederhana menjaga keawetan karet wiper. Panas matahari yang menggigit kaca akan membuat permukaan kaca ikut panas. Bila wiper menempel, tentu panas itu akan menyentuh bagian wiper yang terbuat dari karet. Sesuai sifat dan karakternya, panas berlebih dapat merusak karet. Menjadi keras dan tidak lentur (fleksibel) lagi, misalnya. Ketika dioperasikan, karet wiper semacam itu tentulah akan membuat kaca tergores.

Keras dan tidak fleksibel adalah ciri utama karet wiper yang sudah harus diganti. Karet wiper yang masih bagus juga dicirikan dengan kemampuannya membersihkan kaca. Selain dapat menggores kaca, karet wiper yang kurang bagus biasanya ditandai dengan timbulnya embun -embun pada bagian-bagian kaca yang tersapu wiper.

Cara pintar lainnya dalam merawat karet wiper adalah dengan selalu memperhatikan cadangan air wiper. Bila air habis dan wiper dipaksa menyapu kaca, efeknya mirip dengan kasus “menjemur” wiper di bawah terik matahari. Karet wiper akan aus karena bergesekan dengan permukaan kaca yang kering. (Source : AstraWorld)

Oli Memercik Tanda Pelumasan Oke

Coba hidupkan mesin mobil Anda. Lalu buka tutup pengisian oli. Seharusnya ketika tutup tersebut terbuka Anda akan melihat genangan oli yang beriak, bahkan memercik. Ini salah satu pertanda bagus. Anda justru harus mulai curiga bila tidak ada percikan dan ruang cover valve kering. Kemungkinan buruk adalah: ada masalah pada sistem pelumasan!

Secara teknis, ketika sistem pelumasan bekerja maka pompa oli akan mendorong dan menekan oli supaya bisa masuk ke bagian-bagian mesin yang perlu dilumasi. Itulah yang menyebabkan oli di ruang cover valve memercik. Selain karena pompa, percikan itu juga menjadi pertanda bahwa oli dapat tersalurkan dengan baik. Artinya, saluran oli tidak tersumbat.

Dengan kata lain, dari pemeriksaan sederhana seperti di atas, ada beberapa hal yang bisa kita deteksi sebagai penyebab masalah pada sistem pelumasan:

Pompa oli lemah. Apabila pompa oli sudah tidak mampu menghasilkan tekanan dengan baik akan mengakibatkan keausan pada komponen-komponen mesin. Seperti, metal, piston, ring piston, block silinder, mekanisme katup dsb.
Filter oli mampet. Filter oli yang mampet menyebabkan aliran oli ke komponen-komponen di atas terhambat.
Saluran-saluran oli tersumbat. Ini terjadi apabila sering membiarkan oli yang kualitasnya sudah tidak bagus.
Karena itu, apabila Anda menemukan oli yang tidak beriak, coba periksa komponen-komponen di atas. Kemungkinan terjadi kerusakan. Bersihkan saluran oli dengan menggunakan cairan flushing sebelum mengganti oli mesin.

Bisa saja perlu penggantian-penggantian terhadap beberapa komponen. Misalnya, penggantian filter oli. Kemudian, periksa dan perbaiki bila ternyata ada kebocoran oli. Dan lakukan overhaul pada pompa oli. Bila perlu ganti dengan yang baru.(Source : AstraWorld)