Beda Jarak Perjalanan, Beda Tekanan Ban

Jangan anggap sama. Tekanan ban yang digunakan untuk perjalanan jauh mestinya berbeda dengan tekanan ban yang digunakan untuk pemakaian dengan jarak biasa-biasa saja (normal). Jadi, bagi yang akan mudik lebaran nanti, coba perhatikan info ini baik-baik.

Sebetulnya, masing-masing pabrikan ban sudah menjelaskan keterangan mengenai tekanan ban standar. Biasanya terletak di pillar pintu dekat pengemudi. Angka ini menerangkan standar tekanan yang selayaknya digunakan untuk berkendara di kondisi normal. Untuk pulang pergi kantor, berbelanja dan keperluan sehari-hari misalnya. Dari segi kecepatan biasanya pengendara juga tidak terlalu ngebut.

Agak berbeda ketika kendaraan dipaksa menempuh jarak jauh. Pada kondisi ini pun biasanya pengendara terpacu untuk berkendara dengan kecepatan tinggi. Karena itu, untuk penggunaan jarak jauh sebaiknya tambahkan tekanan ban sebesar 0.2 ~ 0.3 kg/cm2 dari tekanan standar.

Semua ini terkait dengan efek pergerakan udara. Jarak dan kecepatan akan sangat mempengaruhi tekanan dan temperatur udara di dalam ban. Kerapatan udara yang rendah (tekanan ban kurang) akan mudah menaikkan temperatur udara bila digunakan untuk kecepatan tinggi dan jarak jauh. Ketika temperatur naik, tekanan pun akan meningkat. Risiko paling fatal adalah pecah ban.

Kalaupun tidak sampai pecah, tekanan yang tidak sesuai dengan beban yang harus dipikul akan mengakibatkan keausan yang tidak rata pada permukaan ban. Bila tekanan terlalu rendah keausan ban terjadi di bagian pinggir. Bila tekanan ban terlalu tinggi, keausan akan terjadi di bagian tengah ban. (Source : AstraWorld)