Cegah Kopling Slip pada Transmisi Matik

Kasus berikut ini kerap terjadi pada mobil yang pemiliknya kurang perhatian terhadap oli transmisi matik. Awalnya roda kendaraan terasa kurang responsif, mobil baru bergerak maju / mundur setelah mesin mencapai RPM (rotation per minute) tinggi. Bila dibiarkan terus, bukan tak mungkin suatu saat mobil tidak sanggup bergerak sama sekali.

Secara teknis, peran oli transmisi (automatic transmission fluid / ATF) memang sangat penting. Tekanan cairan ini berguna dalam meneruskan tenaga dari mesin ke penggerak roda. Karena kualitas yang jelek, otomatis daya lumasnya juga kurang bagus. Di samping daya lumas menurun, daya serap panasnya juga akan berkurang. Keadaan seperti ini lama kelamaan akan membuat kanvas kopling menjadi lebih cepat aus (tipis).

Ketika aus itulah proses penerusan tenaga dari mesin ke penggerak menjadi terganggu. Mekanik sering mengistilahkan kondisi ini dengan “kopling slip”.

Karena itu, lakukan penggantian oli transmisi secara periodik sesuai dengan anjuran produsen. Penggantian oli transmisi matik sangat dipengaruhi oleh tipe oli dan masa pakai. Umumnya tanda-tanda fisik oli transmisi yang sudah harus diganti adalah: sudah encer, bau terbakar, dan warnanya relatif lebih hitam.

Jauh lebih baik mengganti oli transmisi matik secara teratur ketimbang mengganti komponen jika terjadi kerusakan pada sistem transmisi. Apabila kopling sudah slip, perbaikan yang harus dilakukan adalah dengan melakukan overhoul transmisi serta mengganti kopling maupun komponen-komponen yang aus.(Source : AstraWorld)