Mesin Berisik Performa Terusik

Saat service rutin (tune up) di bengkel, mekanik biasanya memeriksa setelan celah katup. Setelan katup harus selalu presisi. Celah antara kepala katup dan cam (rocker arm) harus sesuai dengan standar pabrik.

Setelan katup yang tidak tepat akan mempengaruhi kinerja mesin. Bila celah terlalu besar, pergerakan rocker arm akan berlebihan. Pergerakan yang berlebihan ini membuat persentuhan antara rocker arm dan katup berlangsung secara kasar. Sentuhan kasar itulah yang menimbulkan suara berisik di mesin. Terdengar suara tek... tek... tek ketika mesin di-akselerasi maupun di-deselerasi. Suaranya cukup mengganggu telinga.

Yang lebih buruk lagi bukan hanya terdengar suara aneh dari mesin. Setelan katup yang keliru akan mempengaruhi performa mesin. Tenaga mesin menjadi tidak sesuai dengan supply bahan bakar dan kecepatan mesin.

Hal ini terjadi mengingat fungsi celah katup sangat penting dalam mengatur berapa lama katup membuka dan menutup. Efek dari mekanisme ini adalah terjadinya pengaturan supply bahan bakar dan kelancaran keluarnya gas buang.

Bila bukaan katup buang (exhaust valve) tidak maksimal, otomatis proses keluarnya gas buang tidak lancar. Ganjalan terhadap keluarnya gas buang ini akan menghambat masuknya campuran bahan bakar dan udara yang baru. Begitu pula sebaliknya, apabila katup buang membuka terlalu lama, maka banyak campuran udara dan bahan bakar yang ikut terbuang percuma ke udara luar.

Gangguan-gangguan supply bahan bakar inilah yang pada akhirnya membuat performa mesin menurun, bahan bakar boros dan emisi gas buang kendaraan menjadi tidak ramah lingkungan.

Lalu, bagaimana mengatasi masalah pada setelan katup? Bagaimana pula supaya kita tidak mengalami kasus seperti di atas? Yang jelas, bila setelan katup tidak pas, solusinya adalah dengan melakukan penyetelan ulang.

Adapun sebelum merumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghindari masalah setelan katup, kita perlu tahu dulu 3 tipe dan metode pengaturan celah katup yang umumnya diaplikasikan di mesin. Masing-masing tipe dan metode punya akar masalah dan cara pencegahan yang relatif berbeda. Ketiga metode celah katup tersebut adalah: katup dengan adjusting bolt & nut, katup dengan adjusting shim dan katup dengan hydraulic adjuster.

Pada tipe adjusting bolt, pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan penyetelan secara periodik. Yaitu, setiap melakukan engine tune up (setiap 10.000 km). Sementara tipe adjusting shim, penyetelan dilakukan apabila timbul bunyi saja, dengan cara mengganti shim. Saat tune up, biasanya mekanik hanya memeriksa celahnya saja. Yang lebih serius adalah tipe hydraulic adjuster. Pada tipe ini perlu overhaul hydraulic valve lifter unit bila setelan katup bermasalah dan terdengar bunyi aneh di mesin. (Source : AstraWorld)