Berkendara Darurat dengan Fan Belt Sekarat

Satu dari sekian banyak masalah saat berkendara yang lumayan sering muncul adalah fan belt alternator putus tiba-tiba. Efeknya dapat sangat merepotkan. Karena terkait dengan kerja alternator (sistem pengisian listrik / accu) dampak putusnya komponen ini dapat mengakibatkan mogok. Karena itu, jika terdengar bunyi aneh di ruang mesin, atau lampu indikator accu menyala segera lakukan pemeriksaan.

Jika komponen yang terletak di ruang mesin ini sudah kedapatan putus, satu-satunya jalan adalah mengganti fan belt dengan yang baru. Mobil yang putus fan belt-nya tetap dapat dijalankan secara darurat, dengan catatan: lokasi yang ditempuh tidak terlalu jauh dan tetap berkendara sambil memantau temperatur mesin. Jika indikator temperatur mesin sudah melebihi standar, hentikan kendaraan sejenak, lanjutkan lagi jika mesin sudah mendingin. Selain mengontrol temperatur, mobil bisa tetap dijalankan dengan mematikan semua accesoris yang bisa menyedot energi listrik (AC, tape, lampu besar, dll).

Langkah-langkah tersebut perlu dilakukan mengingat fungsi vital fan belt alternator terhadap temperatur mesin maupun listrik. Secara teknis fungsinya adalah untuk meneruskan tenaga dari poros engkol ke dinamo amper, kipas pendingin dan pompa air. Dinamo amper harus digerakkan karena ia bertugas menghasilkan setrum (listrik). Energi yang dihasilkan ini akan digunakan untuk mengisi accu dan kelistrikan lainnya. Itu sebabnya, bila fan belt alternator putus, lama kelamaan sistem kelistrikan / accu mobil bisa tekor. Implikasinya adalah mobil mogok.

Sementara, kipas pendingin berguna untuk mempercepat aliran udara dari depan kendaraan yang akan melalui radiator (pendingin air). Sedangkan pompa air, berguna untuk mensirkulasikan air pendingin pada sistem pendingin. Hasil kerja kedua komponen ini akan membuat panas mesin selalu terkendali.

Di samping fan belt alternator, kendaraan umumnya terdiri dari beberapa fan belt. Diantaranya adalah fan belt untuk menggerakkan water pump (pompa air), kompresor AC dan pompa power steering. Pada mesin diesel malah ada fan belt untuk menggerakkan pompa vakum (untuk menghasilkan kevakuman). Pada beberapa tipe mobil, satu fan belt langsung menggerakkan ketiga komponen tadi.

Semua sama penting dan vital. Bila mengalami kerusakan dan tidak segera diatasi, bisa mengakibatkan kerusakan yang lebih parah. Untuk itu, kami sarankan beberapa tips untuk merawat fan belt supaya tidak putus tiba-tiba.

1. Lakukan pemeriksaan fan belt. Periksa fan belt dari kemungkinan aus, getas, dan kurang lentur. Biasanya setiap servis berkala (tune up) atau setiap 5.000 km, bengkel juga akan memeriksa komponen ini. Ganti fan belt apabila kondisinya sudah tidak baik (tipis, retak-retak dan tidak lentur).

2. Setel ketegangan fan belt apabila sudah kendor. Fan belt yang kendor bisa menyebabkan penerusan putaran tidak maksimal (terjadi slip). Bila slip, otomatis semua komponen yang digerakkan tidak akan bekerja maksimal.

3. Hindari pemakaian pelumas (grease) yang berlebihan. Biasanya, bila kerja fan belt terasa berisik, pengendara mengatasinya dengan mengolesi fan belt dengan grease. Tapi jangan terlalu banyak karena bisa mengakibatkan fan belt slip. Slip yang berlebihan akan menimbulkan panas. (Source : AstraWorld)