Tiga Hal Penting dalam Menyikapi Sepeda Motor

Beberapa waktu lalu, sebuah stasiun radio di Jakarta pernah menyiarkan obrolan tentang otomotif. Pesertanya adalah club mobil dan motor. Suasana di studio mirip-mirip dengan situasi di jalan raya, panas. Karena yang dibahas kala itu adalah etika berkendara di jalan raya. Kedua belah pihak merasa lebih benar dari yang lain.

Memang, belum ada aturan formal yang memisahkan mana hal yang boleh, mana yang tidak saat sama-sama menggunakan jalan raya. Jadi, wajar bila kita sering mendengar (bahkan mengalami sendiri) betapa menyebalkannya pengguna jalan selain kita. Pengendara motor kesal karena jalannya terhalang bodi mobil. Pengendara mobil complain karena pengendara motor selap-selip.

Complain dan kekecewaan dalam berlalulintas sebetulnya sangat patut kita sikapi dengan serius. Sebab, di balik protes masalah etika berkendara sebenarnya ada concern untuk sama-sama menghindari terjadinya kecelakaan lalulintas.

Sayangnya, secara umum posisi pengendara mobil seringkali kurang diuntungkan. Andaipun penyebab kecelakaan adalah pengendara sepeda motor, kemungkinan besar pengendara mobil tetap diminta bertanggung jawab. Karena itu, tak ada salahnya jika pengendara mobil lebih waspada. Terutama, dengan memahami karakter pengendara motor.

Berikut ini ada rangkuman tips dari www.mass.gov dan www.dmv.ca.gov yang mungkin bisa Anda coba dalam menyikapi motor di jalan:

Perlu disadari motor merupakan kendaraan yang relatif kecil. Motor akan dengan mudahnya bermanuver, bahkan berguncang ketika melibas lubang, ataupun terpeleset karena melaju di jalan licin. Untuk itu, pengendara mobil —terutama yang berada di belakangnya-- akan lebih save jika tidak terlalu dekat. Berilah jarak minimal beberapa meter yang dapat memberi ruang bagi proses pengereman mobil.
Posisikan mobil sejajar dengan mobil di depan Anda. Sikap ini akan lebih bermanfaat ketimbang motor di sekitar Anda selap-selip memanfaatkan celah sempit.
Jangan lupa untuk melirik spion dan menyalakan lampu sein ketika berbelok. Keberadaan motor di belakang seringkali tak terprediksi. Tiba-tiba motor bisa berada di kanan-belakang atau kiri-belakang. Menurut situs mass.gov, tabrakan antara motor-mobil yang cukup sering terjadi adalah ketika mobil sedang berbelok. Motor yang berada di sisi belakang mobil—terutama yang sedang melaju kencang terkadang kurang sigap untuk melakukan pengereman. Akibatnya, motor akan membentur sisi mobil.
Demikianlah tiga hal penting dalam menyikapi pengendara motor. Semoga bermanfaat. (Source : AstraWorld)