Aman Berkeliling-Keliling dengan Defensive Driving

Menjelang akhir-akhir Desember ini rasanya akan banyak pengendara yang memanfaatkan waktu untuk berlibur. Kebetulan, kalender nasional memang penuh dengan tanggal merah. Setelah Natal yang jatuh pada tanggal 25, ada pergantian tahun baru hijriah yang bertepatan dengan 29 Desember serta tahun baru masehi di akhir bulan. Jalan-jalan dan berkeliling ke lokasi menarik bersama keluarga dan kendaraan kesayangan tentu menjadi pilihan menyenangkan.

Seperti biasa, jika hendak berkendara selalu persiapkan segala keperluan perjalanan dengan matang. Dan jangan lupa untuk menerapkan prinsip-prinsip defensive driving ketika meluncur di jalan. Bukan apa-apa, kadangkala kecelakaan lalu lintas bukan semata-mata terjadi karena kelalaian kita. Sangat mungkin tabrakan atau sekadar senggolan mobil terjadi karena kesalahan pengendara lain.

Berbeda dengan safety driving yang pengertiannya lebih mengarah ke kemampuan atau skill pengendara, defensive driving lebih dari itu. Pengertiannya lebih mengarah ke pola sikap, mental serta perilaku pengendara. Dari sekian banyak hal yang perlu kita perhatikan, ada empat point yang sangat penting terkait dengan defensive driving. Berikut ini keempat point tersebut:
- Waspada
- Sadar (aware)
- Sikap dan mental
- Antisipasi
Kewaspadaan menjadi faktor utama yang menjamin pengendara selalu siaga dan waspada terhadap pengguna jalan lain. Bila waspada selalu, artinya dia akan bertindak benar dalam menghadapi pengendara lain yang mungkin saja ugal-ugalan. Seandainya bertemu dengan jenis pengendara seperti ini, lebih baik membiarkan mereka lewat dahulu.
Yang tidak kalah penting adalah kesadaran. Artinya, sebagai pengemudi kita harus memiliki pengetahuan mengenai berkendara yang baik, benar dan aman. Pengetahuan dan pemahaman yang tepat dalam hal berkendara dengan benar, praktis akan meminimalisir kecelakaan lalu lintas.

Sementara, poin sikap dan mental lebih menegaskan pentingnya cara pandang bahwa sebagai pengendara kita tidak boleh egois dan mau menang sendiri. Yang harus kita utamakan adalah kepentingan umum. Pengemudi yang memiliki sikap dan mental baik, bersedia saling bergantian bila mendapati antrian di jalanan.

Dan yang terakhir adalah antisipasi. Ini juga sangat penting karena sebagai pengendara kita harus belajar membuat skenario berkendara yang baik sebagai evaluasi setiap kali berkendara. Antisipasi yang tepat juga sangat mempengaruhi keselamatan berkendara.

Paling tidak, bila kita konsisten menjalankan keempat point itu, akan bermanfaat bagi jaminan keselamatan pribadi. Itulah sebabnya, defensive driving terus disosialisaikan. Harapannya, jika semakin banyak pengemudi yang menerapkan konsep ini, pengaruhnya nanti tentu berimbas ke ketertiban berlalu lintas. (Source AstraWorld)